Gelar Dies Natalis ke-61, Fakultas Pertanian Unsri Sudah Sumbangkan Karya Besar Bagi Bangsa

Gelar Dies Natalis ke-61, Fakultas Pertanian Unsri Sudah Sumbangkan Karya Besar Bagi Bangsa

Dekan Fakultas Pertanian Unsri, Prof. Dr. A. Muslim, M.Agr, mengklaim bahwa alumni Fakultas Pertanian Unsri telah berkontribusi terhadap bangsa dan Sumsel. --

Semua program studi untuk S1 terakreditasi unggul, S2 terakkreditasi A dan dua program studi terakreditasi unggul, 50 persen program studi S1 terakreditasi internasional dengan full agrited. 

Di level internasional, FP-Unsri menyumbang medali terbanyak.

FP Unsri mewajibkan dan memfasilitasi semua program studi ada pengajar dosen asing jenjang profesor dari berbagai Negara, seperti Kanada, Taiwan, Thailand, Jepang, Malaysia, Vietnam dan negara-negara lainnya. 

BACA JUGA:Mahasiswa Unsri Konvoi dari Indralaya Menuju Palembang Ikut Kawal Putusan MK di DPRD Sumsel

BACA JUGA:Universitas Sriwijaya Akhirnya Resmi Naik Level Jadi PTN-BH, Rektor Unsri: Mari Kita Tunjukkan Semangat Maju

"Kita juga punya double degree dan student exchange. Student internasional, student mobility program, double degree," katanya lagi. 

"Kita juga mengajak para alumni sukses untuk mengajar di FP-Unsri sebagai mitra bagi mahasiswa-mahasiswa," lanjutnya lagi. 

Kesejahteraan mahasiswa juga menjadi perioritas. Lebih dari 20 persen mahasiswa kita mendapatkan beasiswa. Kegiatan pelatihan agresif intervensif, dan siap-siap sukses sebelum mereka tamat, terus kita galakkan program wirausaha mahasiswa. 

"Program wirausaha mahasiswa juga menjadi tantangan karena dari hasil survei 30 persen mahasiswa baru mempunyai keinginan untuk menjadi pengusaha," papar Dekan FP-Unsri.

BACA JUGA:Pj Gubernur Elen Setiadi Beri Motivasi untuk Ribuan Maba Unsri 2024, Ini Pesannya

BACA JUGA:9.029 Mahasiswa Baru Unsri Tahun Akademik 2024/2025, Ikuti PKKMB di Kampus Unsri Indralaya Ogan Ilir

Dengan program Fakultas Pertanian Unsri goes to village, kata Dekan, FP-Unsri telah mampu menyulap Desa Arisan Timur yang dari hasil ternak dulunya hanya dijual dalam bentuk telur sekarang sudah sebagai pusat pembibitan itik dan bebek. 

"Dulu jual telurnya hanya Rp 1.200 per butir, sekarang sudah menjual anak-anak itik Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu per ekor. Kita sudah meningkatkan pendapatan mereka empat kali lipat," sebut Dekan FP-Unsri. 

Senada dengan pernyataan Dekan FP, Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Rujito Agus Suwignyo, M. Agr. mengatakan, bahwa Unsri memiliki lahan yang sangat luas. 

Oleh karena itu, diharapkan Fakultas Pertanian bisa memberikan kontribusi bagaimana memanfaatkan lahan yang luas ini menjadi usaha komersial yang bisa mendapatkan manfaat dan meningkatkan pendapatan non-UKT Universitas Sriwijaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: