Polisi Sebut Motif Penusukan Saat Pengundian Nomor Urut Paslon Tak Ada Hubungan dengan Pilkada Palembang
Polisi sebut aksi penusukan di dekat KPU Palembang disebabkan permasalahan pribadi bukan permasalahan politik.-Foto: dokumen/sumeks.co-
PALEMBANG, SUMEKS.CO - Motif aksi penusukan terhadap dua orang saat pengundian nomor urut paslon yang terjadi tak jauh dari KPU Palembang tak ada hubungannya dengan Pilkada Palembang.
Hal tersebut ditegaskan Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono. Dia mengatakan aksi penusukan itu disebabkan permasalahan pribadi bukan permasalahan politik.
Pihaknya juga sudah mengamankan langsung pelaku Ahmad Rusli (45), seorang Jukir yang tinggal di Lorong Lebak Keranji Kecamatan IB I Palembang usai kejadian.
"Pelaku yang sudah kita amankan terlibat cekcok dengan korban H Jamak Udin yang saat ini tengah menjalani perawatan medis di rumah sakit," terang Kapolrestabes.
BACA JUGA:Masih Misteri, Motif Terduga Pelaku Penusukan Anggota Polri saat Kericuhan di KPU Palembang
Dimana keduanya yang juga masih sama-sama dalam naungan satu Ormas yang sama, namun berbeda dukungan terhadap Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palembang.
"Mereka yang masih dalam naungan satu Ormas ini berbeda dukungan terhadap Paslon, pada saat bertemu di lokasi keduanya pun sudah menunjukkan saling ketidaksukaan, ditambah sebelumnya keduanya pernah ada permasalahan pribadi sehingga keriuhan dan keributan di depan KPU Palembang tak terelakkan," ujarnya.
Dijelaskannya, kejadian berawal pada saat selesai melaksanakan kegiatan penetapan nomor urut Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palembang.
Salah satu massa Paslon dari satu Ormas yang sama melakukan upaya kerusuhan di sekitar lokasi kejadian dengan cara melakukan aksi tabur pasir.
BACA JUGA:KPU Palembang Tetapkan Tiga Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota untuk Pilkada 2024
"Penaburan pasir juga dilakukan oleh pelaku Ahmad Rusli yang kita amankan itu, berujung keributan antara massa yang diantaranya pertikaian antar pelaku dengan korban serta para pendukung lainnya yang sama-sama masih dalam satu naungan Ormas tersebut. Anggota kita yang hendak melerai malah turut menjadi korban penusukan ditengah kerumunan massa," ungkapnya.
Setelah melakukan aksi tabur pasir terduga pelaku mengeluarkan sebilah pisau dan diduga langsung melakukan penusukan atau melayangkan pisau tersebut ke sembarang arah dan mengenai salah satu anggota kepolisian yang bertugas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: