Pj Wali Kota Palembang Serahkan Miniatur Jembatan Ampera, Wali Kota Banjarmasin Balas dengan Parang Lais
Pj Wali Kota Palembang, Ucok Abdulrauf Damenta, didampingi istrinya, Irma Habie Ucok, menyerahkan miniatur Jembatan Ampera, simbol khas Palembang, kepada Wali Kota Banjarmasin.--
Setelah pertukaran cendera mata, Pj Wali Kota Palembang dan rombongan yang terdiri dari beberapa pejabat daerah mengikuti acara inti, yakni Malam Penganugerahan JKPI Award 2024.
Malam penghargaan ini merupakan puncak dari serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh JKPI untuk memberikan apresiasi kepada kota-kota yang telah berkomitmen dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya dan sejarah yang ada di wilayah mereka.
Ucok Abdulrauf Damenta menyampaikan kebanggaannya bisa berpartisipasi dalam acara bergengsi ini.
BACA JUGA:Jelang Pilkada, Pj Bupati OKI Kembali Ingatkan Netralitas ASN
BACA JUGA:Pj Gubernur Elen Setiadi Apresiasi Kafilah MTQ Sumsel, Masuk Lima Besar MTQ Nasional XXX Tahun 2024
"Saya sangat senang dapat hadir di sini dan bertukar cendera mata dengan Wali Kota Banjarmasin. Momen ini tidak hanya mempererat hubungan antar kota, tetapi juga memperlihatkan betapa pentingnya menjaga warisan budaya yang kita miliki. Jembatan Ampera bagi kami adalah simbol persatuan dan kerja keras, sama seperti Parang Lais yang merefleksikan nilai-nilai keberanian dan identitas masyarakat Banjarmasin," ujar Ucok dalam sambutannya.
Sementara itu, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, juga mengungkapkan rasa terima kasih dan harapannya atas kerjasama yang baik antara kedua kota.
"Kami sangat menghargai kehadiran Pj Wali Kota Palembang di Banjarmasin dalam acara JKPI Award ini. Pertukaran cendera mata ini adalah simbol dari komitmen kita bersama untuk terus melestarikan budaya kota-kota pusaka di Indonesia," kata Ibnu Sina.
Acara Malam Anugerah JKPI Award ini dihadiri oleh sejumlah wali kota dan pejabat dari berbagai daerah yang tergabung dalam Jaringan Kota Pusaka Indonesia.
Para tamu undangan turut disuguhi berbagai penampilan budaya dari kota-kota anggota JKPI yang memperlihatkan ragam kekayaan seni tradisional Indonesia, mulai dari tari-tarian daerah hingga pameran benda-benda pusaka.
JKPI sendiri merupakan organisasi yang didirikan untuk melestarikan dan mengembangkan kekayaan sejarah, arsitektur, dan budaya dari kota-kota pusaka di Indonesia.
Setiap tahun, JKPI memberikan penghargaan kepada kota-kota yang berhasil menunjukkan upaya terbaik dalam melestarikan peninggalan bersejarah dan memajukan potensi budaya yang ada.
Selain acara penghargaan, forum-forum diskusi dan workshop juga diselenggarakan untuk membahas berbagai upaya strategis dalam menjaga keberlanjutan kota pusaka di tengah tantangan modernisasi dan perkembangan zaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: