Lapas Kelas IIA Lubuklinggau Bersiap Meraih Predikat Wilayah Bebas dari Korupsi, Persiapan Intensif Dilakukan

Untuk itu, survei kepuasan pelayanan yang diisi oleh masyarakat secara transparan menjadi parameter penting yang harus dipenuhi.

"Kita harus menerima masukan masyarakat mengenai layanan yang kita berikan. Pastikan masyarakat yang menjadi responden survei pelayanan agar dapat dihubungi oleh tim penilai dan memberikan pesan dan kesan yang diterima ketika menerima pelayanan dari Lapas Lubuklinggau," lanjutnya.

BACA JUGA:Ini Kata Menpan RB Kategori Pelamar Bisa Ikut Tes PPPK 2024

BACA JUGA:Vivo iQOO Z3 5G Kombinasi Spesifikasi Menawan dan Canggih Dalam Balutan Desain Premium

Selain itu, Yulizar mengimbau agar Lapas Kelas IIA Lubuklinggau menciptakan inovasi dalam pelayanan publik yang benar-benar berdampak langsung kepada masyarakat, sehingga mempermudah mereka dalam mendapatkan layanan.

Kepala Lapas Kelas IIA Lubuklinggau, Hamdi Hasibuan, menyambut baik pendampingan yang diberikan oleh Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas WBK/WBBM Kemenkumham Sumsel.

Menurutnya, pendampingan ini sangat penting untuk mengetahui kekurangan yang harus diperbaiki dan menjadi bahan evaluasi bagi lapas yang dipimpinnya.

"Kami sangat berterima kasih atas pendampingan yang telah dilakukan. Kami menyambut baik pendampingan ini karena sangat penting untuk mengetahui kekurangan yang harus diperbaiki dan menjadi bahan evaluasi bagi kami," ujarnya.

BACA JUGA:Samsung Galaxy Quantum 5 Dilengkapi Chip Keamanan, Dijamin Nggak Bikin Deg-Degan

BACA JUGA:Siap-siap, Misa 5 September 2024 Dipadati 86 Ribu Jemaat, Ketat Pengamanan Kunjungan Paus

Hamdi juga menambahkan bahwa seluruh jajaran Lapas Kelas IIA Lubuklinggau akan terus bekerja keras dan melakukan yang terbaik untuk mencapai predikat WBK. Ia optimis bahwa dengan komitmen yang kuat dari seluruh pegawai, Lapas Kelas IIA Lubuklinggau akan mampu memberikan pelayanan yang lebih baik dan bersih dari korupsi.

Dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan, Lapas Kelas IIA Lubuklinggau kini siap menghadapi penilaian akhir dari Tim Penilai Nasional Kemenpan RB.

Keberhasilan meraih predikat WBK diharapkan dapat menjadi contoh bagi satker lainnya di Sumatera Selatan dalam upaya membangun zona integritas yang bebas dari korupsi dan mengedepankan pelayanan prima kepada masyarakat.

Sumber: