Monkey Pox Bisa Menular Hanya Lewat Napas, WHO Kembali Rekomendasikan Penggunaan Masker

Monkey Pox Bisa Menular Hanya Lewat Napas, WHO Kembali Rekomendasikan Penggunaan Masker

Monkey Pox bisa menular hanya lewat napas, WHO pun kembali merekomendasikan penggunaan masker wajah baik penderita, maupun orang-orang yang kontak langsung dengan penderita bahkan tenaga medis. --

"Para penderita Monkey Pox harus menggunakan masker wajah. Kemudian, mereka yang memiliki kontak dekat serta petugas kesehatan yang merawat mereka," tegasnya. 

Diberitakan sebelumnya, percikan air liur ternyata bisa menjadi salah satu jalur, untuk menularkan virus Monkey Pox. 

Hal itu diungkapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, menyikapi adanya penyebaran viru Monkey Pox. 

Kendati menjadi salah satu jalur penularan Monkey Pox, namun menurut WHO jalur ini terbilang lebih kecil risikonya. 

BACA JUGA:Virus Cacar Monyet Merebak di Dunia, Ternyata Sudah Diramal oleh Serial Kartun Asal Amerika Serikat Simpsons

BACA JUGA:Waspada! Cacar Monyet Cepat Menular Lewat Aktivitas Seksual, Simak Penjelasan Dinkes Palembang

Risiko penularan virus Monkey Pox, menurut WHO lebih tinggi jika dibandingkan dengan penularan lewat kontak fisik. 

Dikutip dari berbagai sumber, WHO  juga menyebutkan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami bagaimana wabah tersebut menyebar.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, untuk kedua kalinya WHO resmi menyatakan status darurat kesehatan terhadap penyebaran penyakit Monkey Pox. 

Status darurat kesehatan terhadap penyebaran virus Monkey Pox tersebut, menyusul adanya temuan wabah cacar monyet di Republik Democratic Congo.

BACA JUGA: Dinkes Palembang Waspadai Penyebaran Cacar Monyet, Begini Antisipasinya

BACA JUGA:ASTAGHFIRULLAH! Gejalanya Mirip Cacar Monyet, Wabah Flu Tomat Serang Ratusan Anak di India

Bahkan, pengumuman status darurat kesehatan infeksi cacar monyet tersebut untuk kedua kalinya dalam dua tahun terakhir.

Ditambah, temuan adanya dampak kesehatan bagi yang terinfeksi penyakit cacar monyet tersebut telah menyebar ke negara-negara tetangga dari Republik Democratic Congo.

Upaya dilakukan oleh pihak komite darurat kesehatan yang sebelumnya telah memberitahu Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: