Polemik BMKM Sumsel: Penasehat Minta Jauhi Politik Praktis

Polemik BMKM Sumsel: Penasehat Minta Jauhi Politik Praktis

Afdhal Azmi Jambak, salah satu Penasehat BMKM.--

“Akibatnya 10 tahun (dua periode) Alex Noerdin menjabat gubernur, BMKM Sumsel tidak diopeni Gubernur Sumsel,” katanya.

BACA JUGA:Seru, Borneo Siap Kudeta Arema Malang Live Malam Ini Final Piala Presiden 2024

BACA JUGA:Salfok Papan Bunga di Depan PN Surabaya, Tak Kenal Hakim, Korban dan Terdakwa Tapi Prihatin Pada Rasa Keadilan

Afdhal Azmi Jambak yang kini Penasehat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Sumatera Selatan ini juga menambahkan, pada Pilkada 2008 tersebut hanya ada dua pasang calon.

Incumbent, Ir. H. Syahrial Oesman (Gubernur Sumsel) berpasangan dengan Helmi Yahya (selebritis) dan penantangnya, Ir. H. Alex Noerdin, SH (Bupati Muba) dengan H. Eddy Yusuf, SH (Bupati OKU).

Pernyataan dukungan dari Ketua Umum BMKM Sumsel kala itu diucapkan saat berpidato di dalam suatu acara pertemuan  di rumah dinas Gubernur Sumsel, Griya Agung, Jalan Demang Lebar Daun Palembang, Ketua Umum BMKM Sumsel waktu itu dengan lantang mengatakan BMKM Sumsel mendukung Syahrial Oesman. 

Dan, kabar dukungan tersebut berkembang cepat ke banyak masyarakat Sumsel asal Minangkabau. 

BACA JUGA:Tidak Lulus TNI, Joni Bocah yang Sempat Viral Panjat Tiang Bendera Tagih 'Utang' ke Jokowi

BACA JUGA:Tradisi Emas Bulutangkis Indonesia Sirna di Olimpiade Paris 2024, Tragedi Pahit di 2012 Kembali Terulang

“Dan parahnya lagi, waktu itu  ada kelompok lain yang bertolak belakang dengan BMKM Sumsel dan mendukung penuh Alex Noerdin dengan nama Kinantan Center. Sebagian dari yang berada di Kinantan Center itu juga orang BMKM Sumsel,” katanya.

“Urang Awak menjadi ‘terpecah’ dan BMKM terkesan ‘tergadai’,” tambah mantan Ketua Dewan Kehormatan PWI Sumsel yang juga penguji Uji Kompetensi Wartawan (UKW) ini.

Afdhal yang juga berprofesi sebagai advokat dan pengacara ini mengingatkan kepada Ketua Umum, Ketua Pengawas dan pengurus BMKM Sumsel bahwa semua harus ingat dengan fakta yang tidak bisa dibantah.

“Orang Minang di BMKM tidak hanya berada di satu partai saja. Tetapi di berbagai partai. Dan partai2 tersebut mengusung calon berbeda. Di samping itu banyak yang tidak menjadi anggota partai politik, dengan alasan masing-masing. Oleh karena itu, usul, saran dan nasehat saya tolong jangan sampai BMKM Sumsel mendukung satu pasangan calon baik untuk Pilkada Sumsel (Pilgub) maupun Pilkada kabupaten atau kota,” katanya.

BACA JUGA:Viral Main Handphone Betulin Rambut Mahasiswi Pulang Dugem Santuy Usai Tabrak Emak-emak Hingga Tewas

BACA JUGA:Solusi Urai Kemacetan, Timbun Bahu Jalan di Talang Kelapa dan Jalintim

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: