Apa Itu Warisan Raso? Balai Pelestarian Kebudayaan Sumsel Gelar Pameran Makanan Tradisional

Apa Itu Warisan Raso? Balai Pelestarian Kebudayaan Sumsel Gelar Pameran Makanan Tradisional

Konferensi pers pameran warisan budaya tak benda “Warisan Raso” yang akan digelar di Opi Mall pada 3-5 Agustus 2024 mendatang -suci sumeksco -

Pameran ini penting untuk dilakukan mengingat Sumatera Selatan adalah daerah yang kaya akan warisan makanan tradisional. Kekayaan itu terus terawat hingga berabad-abad hingga terus dikenal oleh masyarakat saat ini. 

Sekitar kurang lebih 40an makanan tradisional khas Sumatera Selatan didaftarkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda di Indonesia.

40 makanan ini juga nantinya akan ada di dalam pameran Warisan Raso.

BACA JUGA:Yuk, Kenalkan Dunia Keuangan ke Anak dengan BRI Junio

BACA JUGA:Alarm Bahaya, Indonesia Darurat Judi Online, Anak-Anak Terlibat Masif

Bahkan, saat ini telah terdapat beberapa makanan tradisional di Sumatera Selatan yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia seperti pempek, bolu lapan jam, pindang, hingga tempoyak.

Makanan-makanan ini telah diakui sebagai warisan budaya secara nasional.

Berbeda dari pameran sebelumnya, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI akan menghadirkan ragam makanan tradisional yang mewakili 17 kabupaten/kota di Sumatera Selatan.

Pameran ini dikemas dengan cara berbeda, yakni memadukan duplikasi makanan dan makanan asli.

BACA JUGA:Heboh, Diduga Pajero Sport Hantam Truk Trailer yang Parkir di Bahu Jalan Noerdin Pandji

BACA JUGA:Apa Itu Kerjainplis? Ternyata 'BOS'nya si Joki Skripsi Ini, Jadi Viral karena Diundang UGM Jadi Pembicara

Duplikasi atau replika makanan sengaja dibuat secara khusus menyerupai makanan asli. Replika ini dibuat dengan menggunakan bahan resin dengan keakuratan warna dan bentuk makanan semirip mungkin. 

Dengan menggunakan konsep replika, pameran kuliner akan menghadirkan objek warisan budaya masa lampau berbalut karya seni kontemporer.

Replika makanan ini akan dipadukan dengan makanan asli yang juga akan ditampilkan dalam pameran. 

Makanan asli ini dapat dicoba oleh pengunjung secara gratis guna mengenalkan dan membangkitkan kembali memori kolektif masyarakat terhadap makanan tradisional masa lampau di Sumatera Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: