Sumur Minyak Ilegal di Muba Terbakar dan Banyak Jatuh Korban, Kapolda Sumsel: Jangan Hanya Salahkan Polri
Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK menegaskan peran serta dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan dalam mengatasi permasalahan illegal drilling .-Foto: edho/sumeks.co-
PALEMBANG, SUMEKS.CO - Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK menegaskan peran serta dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan dalam mengatasi permasalahan illegal drilling dan illegal refinery.
Yang bukan hanya Polri semata melakukan tugas mengatasi illegal drilling dan illegal refinery. Tugas Polri sebatas melakukan penegakan hukum jika terjadi pelanggaran hukum.
"Berulang kali saya sampaikan bahwa itu tidak boleh dilakukan, di kesempatan HUT Bhayangkara ke-78 ini akan ebih merapatkan barisan," terang Kapolda Sumsel usai upacara sekaligus syukuran Hari Bhayangkara ke-78 di Mapolda Sumsel, Senin 1 Juli 2024.
"Itu bukan hanya tugas Polri saja ini juga tugas pemerintah pusat, pemerintah daerah tugas dari staje holder lainnya," tambah Kapolda menjawab pertanyaan terkait kembali terbakarnya sumur ilegal di Muba belum lama ini.
BACA JUGA: Tim SAR Gabungan Temukan Korban Sumur Minyak Ilegal Muba yang Terbakar, Nyangkut di Akar Pohon
Siapa saja? Ada SKK Migas, ada Kementerian Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup, ada ESDM ada Pol PP juga banyak.
"Dan kita minta agar semuanya itu untuk dikoordinir," ujar dia lagi.
Kapolda yang didampingi Wakapolda Sumsel, Brigjen Pol M Zulkarnain ini juga mengeluarkan unek-uneknya.
"Ya, selama ini kalau sudah meledak selalu Polri yang disalahkan, padahal di sini ada hal yang dibutuhkan dan ada yang dilarang. Di satu sisi, masyarakat membutuhkan minyak untuk dijual karena mereka butuh uang," kata dia.
BACA JUGA:Sumur Minyak Ilegal Muba di Aliran Sungai Terbakar, Banyak Warga Jadi Korban, 1 Orang Tewas
BACA JUGA:Sumur Minyak Ilegal di Keluang Muba Kembali Terbakar, Polisi Amankan Pemilik di Penginapan
Peristiwa yang terjadi pada tanggal 21 Juni 2024 lalu, yang terjadi adalah minyak melimpah keluar tak terkendali sampai masuk sungai.
Tempat itu kemudian terbakar karena masyarakat yang datang berbondong-bondong ke tempat itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: