Luar Biasa! Menteri AHY Ungkap 3 Kasus Mafia Tanah di Provinsi Jambi yang Rugikan Negara Rp1,19 Triliun

Luar Biasa! Menteri AHY Ungkap 3 Kasus Mafia Tanah di Provinsi Jambi yang Rugikan Negara Rp1,19 Triliun

Kementerian ATR/BPN berhasil mengungkap tiga kasus mafia tanah di Provinsi Jambi yang berpotensi membuat kerugian negara sebesar Rp1,19 triliun.--

SUMEKS.CO - Kementerian ATR/BPN berhasil mengungkap tiga kasus mafia tanah di Provinsi Jambi yang berpotensi membuat kerugian negara sebesar Rp1,19 triliun.

Hal itu disampaikan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

AHY menyampaikan dalam Konferensi Pers bersama Satgas Anti-Mafia Tanah di Gedung Siginjai Sakti Wira Bhakti, Markas Polda Jambi, Selasa 25 Juni 2024.

"Total luas objek tanah mencapai 580.790 meter persegi dengan potensi nilai kerugian Rp1,19 triliun yang berasal dari harga tanah tersebut, nilai investasi usaha, termasuk pendapatan negara atas pajak," ungkap Menteri AHY.

BACA JUGA:Pertama di Kalbar, Sertifikat Tanah Elektronik Diserahkan Menteri AHY di Kubu Raya

BACA JUGA:Serahkan 72 Hewan Kurban, Menteri AHY: Semangat Berbagi kepada Sesama Manusia

Kepada media yang hadir, Menteri AHY menjelaskan kronologi singkat tindak pidana pertanahan yang diungkap kali ini.

Modus kejahatannya, yaitu dengan memalsukan dokumen untuk menguasai tanah yang bukan miliknya.

"Semua berkas perkara (pertanahan, red) statusnya sudah melewati tahapan P21 atau berkas lengkap," kata AHY.

AHY menjelaskan, saat ini sebanyak dua kasus sedang dalam proses persidangan dan satu kasus sudah diputus oleh pengadilan negeri.

BACA JUGA:Reforma Agraria Lampaui Target RPJMN 2014-2024, Menteri AHY: Alhamdulillah Sesuai Rel yang Benar

BACA JUGA:Sukses Beri Inovasi Layanan LaserJet, Menteri AHY Apresiasi Kantah Badung

Menteri AHY juga memberikan penghargaan kepada semua pihak yang telah bekerja keras, bersinergi, dan berkolaborasi dalam satu kesatuan melalui Satgas Anti-Mafia Tanah.

"Baik pemerintah, kepolisian, kejaksaan, dan paling penting partisipasi dari berbagai elemen masyarakat dan juga rekan media," ujar Menteri AHY.

"Seringkali masyarakat takut dan merasa tidak berdaya, tapi karena kekuatan dan keberanian kita semua," tegas Menteri AHY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: