Sepanjang 2024 Jumlah Anak HIV di Palembang Alami Peningkatan, Tak Ada Perda Khusus Penanggulanggan!
Preskon media lokal bersama penggiat HIV AIDS terkait kendala social contracting, Senin 24 Juni 2024 di Palembang.-Foto: doksumeksco-
Disampaikannya, tidak bisa dipungkiri hingga kini masih banyak yang belum teredukasi, terkait HIV akibatnya masih banyak yang takut ketika ada penyintas.
Pemerintah, lanjutnya, tentu sangat berkepentingan untuk menjaga generasi muda yang sehat dan sejahtera, termasuk juga mendukung anak dengan HIV juga perempuan.
"Ini tentunya mendesak, mengingat kini anak-anak yang infeksi pun jumlahnya cukup banyak, sehingga butuh gerak cepat melakukan sosialisasi dan edukasi," tutupnya.
Sementara perwakilan Dinkes Kota Palembang, Yudhi Setiawan menilai upaya OMS melakukan assessment pada OPD untuk mendukung program penanganan dan pencegahan HIV merupakan langkah penting.
BACA JUGA:Tak Pakai Lama! Pj Wako Perintahkan Dinsos Tim Tagana Turun ke Lapangan Bantu Warga Kebanjiran
BACA JUGA:Waduh! Total Ada 30.157 Penyandang Disabilitas di Sumsel, Baru Terlayani 6.149, Apa Upaya Dinsos?
"Saya menyarankan untuk hasil assessment disampaikan kepada OPD dan nantinya akan dilanjutkan kepada Walikota atau Sekda Kota Palembang," kata Yudhi Setiawan.
Menurut dia data yang diperoleh dari assessment OMS HIV tentunya dapat menjadi landasan pemerintah untuk mendorong berbagai kebijakan yang berkaitan dengan penanganan HIV.
Dengan target, setiap program yang diselenggarakan pemerintah tepat sasaran karena berbasis data dan kondisi terkini, tambah dia.
"Pertemuan yang kali ini dihadiri setiap perwakilan OPD seperti perwakian dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Palembang, Bappeda, Dinas Sosial, Baznas Kota Palembang dan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan diharapkan bisa bermanfaat dalam mencegah dan menangani permasalahan HIV di Sumsel khususnya di Kota Palembang," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: