Habib Ja'far Al-Hussein Sebut Gelar Haji Adalah Warisan Pemerintah Belanda pada Masa Penjajahan
Habib Ja'far Al-Hussein pernah mengatakan bahwa gelar Haji berasal dari Pemerintahan Belanda.-Foto: dokumen/sumeks.co-
SUMEKS.CO - Ternyata tidak banyak yang tahu, bahwa asal usul gelar haji yang biasa disematkan kepada jemaah Indonesia sehabis menyelesaikan ibadah haji di tanah suci Mekkah Al Mukaromah Arab Saudi, adalah gelar yang diberikan oleh Pemerintahan Belanda pada masa penjajahan dulu.
Habib Ja'far Al-Hussein pernah mengatakan hal tersebut saat diwawancarai beberapa platform-platform media online nasional, dan juga saat menjadi bintang tamu di sejumlah podcast.
Penelusuran SUMEKS.CO di beberapa akun media online nasional, lelaki yang nasabnya tersambung langsung ke Rasulullah Nabi Besar Muhammad SAW itu mengatakan bahwa, gelar itu berasal dari Pemerintahan Belanda yang ingin mendeteksi para pribumi yang telah melakukan ibadah haji.
Pejabat Belanda pada waktu itu mampu mendata seluruh pribumi yang telah pergi ke Tanah Suci.
BACA JUGA:Dilepas Pj Bupati, Jamaah Calon Haji Kloter 18 OKI Gelombang Dua Diberangkatkan
"Itu sebenernya gelar haji itu bikinan Belanda. Itu Belanda bikin untuk mendeteksi, orang yang sudah ke Makkah," kata Habib Ja'far.
Jadi ibarat kata dengan gelar itu ketahuan nih siapa aja yang pernah ke Makkah karena bisa dideteksi terus, tambahnya.
Belakangan ini banyak beredar di internet artikel-artikel tentang asal-usul gelar haji tersebut.
BACA JUGA:7.165 Jemaah Haji Sumsel & Babel Sudah di Tanah Suci, Embarkasi Palembang Sisakan 3 Penerbangan Lagi
BACA JUGA:Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Asal Ogan Ilir, Sempat Alami Turbulensi, Penumpang Panik
Salah satunya seperti artikel yang berjudul “SEJARAH GELAR HAJI DI INDONESIA” yang isinya di Arab Saudi maupun negara belahan dunia manapun ketika seseorang pulang menunaikan ibadah Haji tidak ada yang menambahkan gelar tersebut di depan nama mereka.
Bahkan, kita tidak pernah memanggil Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam dengan gelar “Haji Muhammad” atau kepada sahabat-sahabat Rasulullah dengan sebutan “Haji Abu Bakar Ash-Shiddiq”, “Haji Umar bin Khattab”, “Haji Utsman bin Affan” maupun “Haji Ali bin Abi Thalib”.
Lalu bagaimana sejarahnya gelar “HAJI” itu bisa muncul di Indonesia?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: