Klinik Haji di Madinah Kebanjiran Pasien, 62 Ton Obat Didatangkan ke Tanah Suci
JCH lansia kesehatannya rawan berubah -dok : sumeks.co-
Ini karena diketahui dalam perjalanan kali ini banyak jemaah haji Indonesia yang tersasar khususnya JCH lansia.
JCH lansia ini bingung saat hendak keluar Masjid Nabawi karena lupa di mana pintu saat kali pertama masuk.
Kepala Seksi Perlindungan Jemaah PPIH Arab Saudi Ahmad Hanafi menjelaskan, sebenarnya fenomena tersebut memang sudah diprediksi bahkan menjadi himbauan kepada petugas.
BACA JUGA:Fatwa Ulama Saudi Wajibkan Adanya Izin Haji bagi Siapa pun yang akan Berhaji
BACA JUGA:Nah Loh, Arab Saudi Larang Jemaah Haji Bentangkan Spanduk dan Bendera di Tanah Suci, Ada Apa?
Ini dikarenakan, ramainya situasi di Medinah membuat jemaah rawan kebingungan.= sehingga disiapkan tim khusus di sektor Masjid Nabawi.
Selain itu banyak juga temuan lain perihal kondisi kesehatan jemaah yang membutuhkan perhatian khusus dari PPIH Arab Saudi dan sudah diantisipasi sejak awal.
Dari 213 ribu JCH reguler, 21 persen atau jika ditotal sekitar 45.678 jemaah calon haji berusia di atas 65 tahun dan memasuki kategori lansia.
Megingat besarnya kategori lansia ini pemeriksaan kesehatan jemaah sudah dilakukan jauh hari sebelum keberangkatan dan menjadi syarat istitaah (mampu berhaji).
BACA JUGA:Kloter 6 Asal Pagar Alam Tiba di Asrama Haji Palembang, Didominasi Lansia 142 Jemaah
BACA JUGA:Embarkasi Palembang Telah Berangkatkan 2.241 Jemaah Haji ke Madinah
Data dari Kementerian Agama (Kemenag) RI saat ini sudah terhitung lebih dari 40 ribu jemaah tiba di Medinah.
Pihaknya menghimbau agar jemaah harus menjaga kesehatan untuk mencegah tertular sejumlah penyakit selama melakoni rangkaian rukun Islam yang kelima itu.
Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menyatakan, ada beberapa risiko kesehatan yang bisa mengancam jemaah haji tapi tidak hanya berasal dari Indonesia, tapi menyeluruh dikarenakan Arab Saudi menghadapi penyakit Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
MERS adalah penyakit yang menyerang pernapasan yang bahkan berpotensi pandemi karena kontak dengan unta maupun produk turunannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: