Waspada! Wabah Penyakit Baru Mematikan Melanda Jepang, Lebih Ganas dari Covid-19

Waspada! Wabah Penyakit Baru Mematikan Melanda Jepang, Lebih Ganas dari Covid-19

Wabah penyakit mematikan melanda Jepang, bahkan wabah ini disebut lebih ganas dari Covid-19--

BACA JUGA:Covid 19 di Indonesia Melonjak Naik! Jangan Panik, Begini Tangani Gejala Awalnya

Ia yakin reklasifikasi Covid-19 adalah faktor terpenting di balik peningkatan infeksi streptokokus pyogenes, yang telah menyebabkan lebih banyak orang mengabaikan langkah-langkah dasar untuk mencegah infeksi, seperti disinfeksi tangan secara rutin.

"Menurut pendapat saya, lebih dari 50% orang Jepang telah terinfeksi Sars-CoV-2 (virus penyebab Covid-19)," kata Kikuchi di laman yang sama.

Status imunologi masyarakat setelah pulih dari Covid-19 mungkin mengubah kerentanan mereka terhadap beberapa mikroorganisme. 

Kita perlu memperjelas siklus infeksi penyakit streptokokus pyogenes invasif yang parah dan segera mengendalikannya.

BACA JUGA:Virus Covid 19 di Singapura Melonjak Drastis, 22 Ribu Kasus Teridentifikasi, Ini Penyebabnya

BACA JUGA:Serangan Asap di Palembang Parah dan Mencekam Mirip Covid 19, Semua Siswa Pakai Masker dan Terpaksa Daring!

Infeksi streptokokus, seperti halnya Covid-19, menyebar melalui tetesan dan kontak fisik. 

Bakteri ini juga dapat menginfeksi pasien melalui luka di tangan dan kaki.

Infeksi Strep A diobati dengan antibiotik, namun pasien dengan penyakit streptokokus grup A invasif yang parah kemungkinan memerlukan kombinasi antibiotik dan obat lain, serta perhatian medis intensif.

Kementerian Kesehatan Jepang merekomendasikan, agar masyarakat melakukan tindakan pencegahan kebersihan dasar yang sama terhadap penyakit strep A yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari selama pandemi virus corona.

"Kami ingin masyarakat mengambil langkah-langkah pencegahan seperti menjaga kebersihan jari dan tangan, dan menerapkan etika batuk," kata Menteri Kesehatan Keizo Takemi kepada wartawan awal tahun ini, dikutip dari Japan Times.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: