Kisah Syaikh Al-Farazdaq, Ulama yang Lidahnya Dipotong Karena Selalu Memuji Rasulullah SAW
ilustrasi Syaikh Al-Farazdaq yang lidahnya digunting karena selalu memuji Nabi SAW--
BACA JUGA:Mengenal Bayt Al-Hikmah, Perpustakaan Terbesar Dunia Sebagai Pusat Keilmuan Zaman Keemasan Islam
BACA JUGA:Umat Islam Salat Tarawih Pertama Ramadan 1445 Hijriah di Masjid Agung Palembang
Ketika Syaikh Farazdaq terbangun dari tidurnya, beliau mendapati lidahnya telah kembali seperti semula, maka beliau pun bertambah dahsyat memuji Baginda Rasullullah SAW.
Pada tahun selanjutnya, Syaikh Farazdaq datang lagi menziarahi makam Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kembali membaca pujian untuk Rasulluloh SAW.
Saat itu datanglah seorang yang masih muda serta gagah serta berwajah cerah menemui beliau dan mengajak beliau untuk makan siang di rumahnya.
Beliau teringat kejadian tahun yang lalu, namun Syaikh Farazdaq tetap menerima ajakan tersebut sehingga beliau di bawa ke rumah anak muda itu.
BACA JUGA:Simak Tips Belajar Ala Islam Agar Ilmu Makin Bermanfaat dan Nggak Mudah Hilang dari Kepala
Syaikh Farazdaq mendapati rumah itu adalah rumah yang dulu pernah beliau datangi lalu lidah beliau di potong.
Anak muda itu pun meminta beliau untuk masuk yang akhirnya beliau pun masuk ke dalam rumah.
Syaikh Farazdaq mendapati sebuah kurungan besar terbuat dari besi dan di dalamnya ada kera yg sangat besar dan terlihat sangat beringas.
Anak muda itu berkata, "Engkau lihat kera besar itu yang di dalam kandang itu, dia adalah ayahku yang dulu telah mengunting lidahmu, maka keesokan harinya Allah SWT mengubahnya menjadi seekor kera. Dan hal seperti inilah terjadi kepada umat terdahulu sebagaimana firman Allah SWT : "Maka setelah mereka bersikap sombong terhadap segala apa yang dilarang. Kami katakan kepada mereka, jadilah kalian kera yang hina," (QS.Al - A'raf : 166)".
BACA JUGA:Fakta Kondisi Umat Islam Jaman Sekarang yang Plot Twist Abis, Kacaunya Bikin Istighfar Terus
BACA JUGA:Self-Development Islami, Ini Loh Attitude yang Bikin Orang Lain Segan dan Menghargaimu
Kemudian anak muda itu berkata: "Jika ayahku tidak bisa sembuh maka lebih baik Allah matikan saja,".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: