Jangan Salah Kaprah! Yang Benar itu Berbuka Puasa Dulu baru Berdoa, Ustad Adi Hidayat Malah Bilang Seperti Ini

Jangan Salah Kaprah! Yang Benar itu Berbuka Puasa Dulu baru Berdoa, Ustad Adi Hidayat Malah Bilang Seperti Ini

Ternyata membaca doa berbuka puasa yang benar adalah setelah selesai berbuka--

SUMEKS.CO – Sering salah kaprah. Ternyata membaca doa berbuka puasa yang benar adalah setelah selesai berbuka, bukan sebelum atau saat berbuka. Ini berdasarkan pendapat Imam Abu Bakar Muhammad Syatha’dalam kitab I’anat al-Thalibin. 

Imam Abu Bakar Muhammad Syatha’ menegaskan bahwa membaca doa berbuka puasa yang benar setelah selesai berbuka, bukan sebelum atau saat berbuka. 

Artinya, kita sebaiknya membaca doa setelah menyantap makanan atau minuman. Imam Zainuddin al-Malibari juga mengonfirmasi hal ini. 

Namun, Syaikh Sa’id bin Muhammad Ba’ali al-Hadhrami dalam kitab Busyra al-Karim menyatakan bahwa ada kebolehan membaca doa berbuka puasa ketika hendak menyantap makanan atau minuman. Meskipun demikian, menurutnya yang lebih utama (al-afdhal) adalah membaca doa setelah selesai berbuka puasa.

BACA JUGA:Sebelum Mesir Dibebaskan, Nabi Muhammad SAW Beri Isyarat Pada Umat Islam di Awal Ramadhan 20 Hijriyah

BACA JUGA:Cara Tetap Sabar di Bulan Ramadan dan Doa yang Dianjurkan dalam Islam Agar Pahala Puasa Tak Berkurang

Bagaimana menurut Ustad Adi Hidayat (UAH)?

Mengutif kanal youtube adi Hidayat "Tentang Doa Berbuka Puasa (Part 1)" Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, Rasulullah SAW biasanya mengamalkan sebuah doa saat berbuka yang dapat ditemukan dalam hadis riwayat Tirmidzi. Dari Ibnu Umar RA, bunyi doa berbuka puasa tersebut adalah sebagai berikut:


Ternyata Baca Doa Buka Puasa yang Benar Dibaca Sesudah Berbuka bukan Sebelum Buka.--

Dzahaba-zh zama'u, wabtalati-l 'uruuqu wa tsabata-l ajru, Insyaa Allah

Artinya: "Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, insya Allah." (HR. Tirmidzi no. 2357, hasan oleh Al-Albani)

BACA JUGA:Arti Ajaran & Sejarah Aliran Sunni dalam Agama Islam, Berikut 7 Negara dengan Populasi Penganut Terbanyak

BACA JUGA:Kata Abah Guru Sekumpul, Jika 1 Ramadan Hari Selasa, Kemungkinan Lailatul Qadr Terjadi 27 Ramadan, Benarkah?

Dalam pengamalan doa tersebut, para ulama terbagi menjadi dua golongan. Golongan pertama berpendapat, doa tersebut dibacakan setelah membatalkan puasa. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: