Revolusi Pertanian di Sumsel, 100.000 Hektare Lahan Rawa Diolah dengan Teknologi Modern

Revolusi Pertanian di Sumsel, 100.000 Hektare Lahan Rawa Diolah dengan Teknologi Modern

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman ditemui usai kunjungan kerja (kunker) di Desa Sumber Hidup, Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumsel, Jumat 1 Maret 2024.--

BANYUASIN, SUMEKS.CO - 100.000 hektare lahan rawa di Sumatera Selatan akan dikembangkan menjadi kawasan pertanian modern.

Proyek ini merupakan bagian dari program Kementerian Pertanian untuk meningkatkan produksi pangan nasional.

Lahan rawa di Sumsel dipilih karena memiliki potensi besar untuk ditanami padi dan tanaman lainnya.

"Sekitar 100.000 hektare akan kita jadikan pertanian modern, "kata Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman ditemui usai kunjungan kerja (kunker) di Desa Sumber Hidup, Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumsel, Jumat 1 Maret 2024.

BACA JUGA:Presiden Jokowi Hadiri Muktamar XX IMM di JSC Palembang, Bakal Ada Diskusi dan Dialog

BACA JUGA:Inilah Rekam Jejak Sosok Polwan Cantik Kompol Desy Arianti, Punya Segudang Prestasi dan Jabatan Mentereng

Amran menambahkan dengan dijadikan pertanian modern itu di lahan rawa tersebut, tentunya indeks pertanaman (IP) dan produktivitasnya meningkat dengan menggunakan varietas unggul baru (VUB) padi yang adaptif, dipadukan dengan mekanisasi pertanian.

"Produktivitas lahannya 5 ton/ hektare  setelah optimalisasi menjadi 10 ton per hektare,"bebernya.

Kemudian biayanya turun hingga 50 - 60 persen, karena sudah menggunakan full mekanisasi.

Bahkan IP yang masih rendah akan ditingkatkan dari 1 menjadi 3 kali dalam setahun, sehingga ke depan ada tambahan produksi beras sebesar 1 - 2 juta ton khusus dari Provinsi Sumatera Selatan.

BACA JUGA:Membangun Sinergi, Tim Divisi Administrasi Kanwil Kemenkumham Sumsel Sambangi Lapas Narkotika Muara Beliti

BACA JUGA:Polsek Mesuji Raya Pantau Harga Sembako Jelang Ramadan, Pastikan Stabilitas dan Ketersediaan

Dengan begitu, dapat menyelesaikan 30 persen persoalan negara masalah impor, hanya dari Sumatera Selatan saja.

"Sehingga Sumatera Selatan (Sumsel) ini dapat menjadi daerah penyangga pangan nasional," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: