Polisi Tangkap Pria Berambut Pirang dan Pria Bertopi yang Terekam di Video 'Cinderella' Korban OD Musik Remix
Polres Banyuasin berhasil menangkap dan mengemankan pria berambut pirang dan pria bertopi yang ikut terekam dalam video yang menyebar di media sosial. Foto: dokumen--
Polisi Tangkap Pria Berambut Pirang dan Pria Bertopi yang Terekam di Video 'Cinderella' Korban OD Musik Remix
BANYUASIN, SUMEKS.CO - Tewasnya RA alias "Cinderella" yang viral diduga mengalami overdosis (OD) dalam pesta hiburan di Rambutan, BANYUASIN musik remix terus diselidiki Polres BANYUASIN.
Informasi terbaru, Polres Banyuasin berhasil menangkap dan mengemankan pria berambut pirang yang ikut terekam dalam video yang menyebar di media sosial.
"Pangeran" dari "Cinderella" dalam video yang viral itu tampak sempat memangku dan memapah RA yang sudah tak sadarkan diri.
“Iya sudah diamankan, masih dalam pemeriksaan,” kata Kapolres Banyuasin AKBP Ferly Rosa Putra SIK, Senin malam, 12 Februari 2024.
BACA JUGA:Diduga OD, 'Cinderella' Meninggal Dunia Saat Nikmati Musik Remix di Rambutan Banyuasin
Polres Banyuasin juga mengamankan pria bertopi, yang terlihat dalam video tersebut.
Dari informasi yang diperoleh, kedua pria yang diamankan itu berinisial KB, warga Kelurahan Gunung Ibul Barat, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih, dan J warga Desa Sukadarma, Kecamatan Jejawi, Kabupaten OKI.
Diberitakan sebelumnya, Polres Banyuasin saat ini masih melakukan pencarian terhadap rekan "Cinderella" korban yang meninggal dunia diduga akibat over dosis (OD) saat hajatan di Desa Suka Pindah, Kecamatan Rambutan, Banyuasin.
"Kita masih mendalami kasus ini, termasuk rekan-rekan korban yang masih diburu," kata Kapolres Banyuasin AKBP Ferly Rosa Putra, Kamis 8 Februari 2024.
Rekan-rekan korban yang dimaksud adalah yang terekam di dalam video yang beredar di sejumlah media sosial (medsos).
Ferly menambahkan untuk tuan rumah sendiri, telah dimintai keterangan mengenai kegiatan tersebut pada sore hari dengan memainkan musik remix. "Hanya sebatas informasi kegiatan," jelasnya.
Mengenai informasi kalau keluarga korban menolak untuk divisum, hal itu dibenarkan oleh Ferly. "Betul (menolak)," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: