Sang Infanteri Terbaik Kaum Muslimin, Pujian dari Rasulullah SAW Untuk Salamah bin Al-Akwa

Sang Infanteri Terbaik Kaum Muslimin, Pujian dari Rasulullah SAW Untuk Salamah bin Al-Akwa

Ilustrasi--net

SUMEKS.CO - Dalam hadits riwayat muslim, disebutkan bahwa kavaleri terbaik ialah Abu Qatadah dan infanteri terbaik ialah Salamah.

Mengenal pahlawan dengan kemampuan yang super cepat dalam sejarah Islam, tersebutlah sosok yang memiliki ketangkasan dan keberanian yang membuat Nabi SAW kagum.

Abu Qatadah dan Salamah, mungkin masih cukup asing ditelinga kaum muslimin sendiri, padahal sahabat ini merupakan pasukan terbaik.

Salamah bin Al-Akwa radhiyallahu’anhu, namanya memang tidak seterkenal Sa’ad bin Waqqash yang merupakan pemanah pertama dalam islam.

BACA JUGA:Cahaya Islam Membuat Perbedaan Antara Tokoh Sejarah Genghis Khan dan Abdurrahman bin Muawiyah

Tidak setenar selayaknya Zubair bin Awwam yang merupakan penghunus pedang pertama dalam islam.

Tidak juga seterkenal Abdullah bin Mas’ud, seorang pembaca Al-Quran pertama di gedung parlemen Quraisy.

Salamah bin Al-Akwa adalah sahabat yang berasal dari golongan Anshar, Madinah dan satu angkatan dengan sahabat junior.

Nama-nama diantaranya ialah seperti Abdullah bin Umar, Anas bin Malik, dan Abdullah bin Abbas.

BACA JUGA:Rahasia Keagungan Shalat Witir Sebagai Penutup Shalat yang Rajin Dilaksanakan Nabi Muhammad SAW

Pada masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sahabat ini masih tergolong muda namun memiliki keberanian dan kemampuan fisik yang luar biasa.

Dalam kitab Al-Bidayah wa An Nihayah, Ibnu Katsir menyebutkan bahwa Salamah bin Al-Akwa adalah “Fursan Ash Shahabah wa Ulama’uhum”.

Julukan tersebut memiliki makna yaitu jagoan sekaligus seorang ahli ilmu dari kalangan sahabat.

Salamah mengikuti 7 ghazwah yaitu perang bersama dan dibawah pimpinan  Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

BACA JUGA:Diluar Haid dan Nifas! Yuk Kenali Darah Istihadhah yang Tetap Mewajibkan Perempuan Melaksanakan Ibadah

Salamah bin Al-Akwa juga mengikuti sariyah atau peristiwa pengiriman satuan militer atas perintah Nabi SAW sebanyak 9 kali.

Ia bersama dengan sahabat yang lainnya menjadi garda terdepan dalam pertempuran dan melindungi Rasulullah SAW.

Dalam kitab Al-Isti’ab karya Ibnu Abdil Barr, Salamah dideskripsikan sebagai orang yang pemberani, pemanah tangkasm dermawan dan ahli kebaikan.

Kekuatan tangan Salamah dikisahkan Abdurrahman bin Razin, suatu ketika seorang tabi’in menemui Salamah Al-Akwa.

BACA JUGA:Praktik Sehat Ajaran Sang Nabi, Ketahui Titik dan Waktu Serta Sunnah Berbekam

Kemudian ia menjabat tangan Salamah dan menggambarkan tangan Salamah memiliki genggaman yang kekar.

Beliau digelari sebagai infanteri terbaik yang merupakan pasukan pejalan kaki dan dalam bahasa Arab bernama Al Musyah.

Nama Al Musyah ini dikarenakan pada tahun 6 Hijriah, sekelompok penunggang kuda berjumlah 40 orang dipimpin oleh Uyainah bin Hishn.

Uyainah merupakan salah satu petinggi suku Ghatafan, sekutu musyrikin Quraisy yang sangat membenci kaum muslimin.

BACA JUGA:Enam Obat Mujarab yang Ampuh Atasi Segala Penyakit, Nomor 6 Paling Banyak Manfaatnya

Bersama dengan gerombolannya, ia masuk ke batas Madinah dan merampok unta-unta Rasulullah SAW yang besar dan akan melahirkan.

Perampokan itu tidak ketahuan oleh kaum muslimin karena lokasinya berada di ujung perbatasan Madinah.

Salamah ialah oranng yang mengetahui tindakan kriminal Uyainah dan gerombolannya pertama kali.

Meski lawannya adalah para penunggang kuda berjumlah 40 orang, Salamah bin Al-Akwa sama sekali tidak takut.

BACA JUGA:Yuk Mulai Manifestasi Iman dan Hati, Checklist 10 Tanda Baiknya Akhlaq yang Harus Ditanamkan Sebagai Muslim

Salamah langsung mengutus seseorang untuk menyampaikan kabar perampokan tersebut kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Dari riwayat Salamah bin al-Akwa, ia menceritakan, “Rasulullah mengutus pembantunya Rabah dengan menunggang kuda Thalhah. Pada pagi harinya tiba-tiba Abdurahman Al-Fazari menyerang unta-unta itu, maka ia menguasai seluruhnya dan membunuh pengembalanya. Aku berkata, ‘Hai Rabah, bawalah kuda ini dan berikan kepada Thalhah dan beri tahu Rasulullah.”

Saat itu Salamah hanya berbekal pedang dan panah, dengan ketangkasannya Salamah berlari menyusul gerombolan tersebut dan memanahi mereka.

Pasukan musuh saat itu bahkan merasa di kejar oleh orang banyak, padahal ketika menoleh ke belakang tidak ditemui seorang pun.

BACA JUGA:9 Perbuatan Bentuk Durhaka Kepada Kedua Orang Tua, Dosa Besar yang Laknatnya Disegerakan di Dunia

Salamah selalu bersembunyi di semak-semak pohon ketika musuh berbalik arah untuk mengecek.

Salamah terus mengejar mereka hingga tiba di  suatu posisi Salamah berada diatas gunung dan musuh berada di bawah.

Berkali-kali Salamah melemparinya dengan batu sehingga membuat musuh ketakutan, dan membuat mereka meninggalkan 30 mantel beserta 30 busur panah.

Melihat musuhnya ketakutan, Salamah semakin berani melawan mereka hanya dengan batu dan hal itu dilakukannya sendiri.

BACA JUGA:5 Amalan 10 Rajab yang Bisa Dikerjakan Mulai Besok 22 Januari 2024, Jangan Sampai Lewat Ya!

Singkat cerita, sahabat yang lain pun menyusul dan berhasil mengusir musuh, hal ini membuat mereka kagum dengan Salamah.

Salamah juga merupakan pahlawan pada peristiwa yang dikenal dengan nama perang Dzi Qard.

Pada saat itu, kedatangan Rasulullah SAW membantu Salamah membuat sang infanteri terbaik itu lebih bersemangat dalam mengejar musuh.

Salamah pun berkata kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasul, mereka sekarang sedang haus. Utuslah aku bersama 100 sahabat lain untuk menghadapi mereka.”

BACA JUGA:6 Cara Mengusir Jin dalam Tubuh yang Selalu Membisikkan Keburukan di Hati, Bikin Pikiran Tenang dan Tenteram

Namun Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Cukup wahai Ibnu Akwa, engkau sudah melakukan yang terbaik.”

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun melanjutkan, “Kavaleri terbaik kita hari ini adalah Abu Qatadah dan infanteri terbaik kita adalah Salamah.”

Dalam perjalanan pulang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan pasukan muslimin, Rasulullah memuliakan Salamah dengan mengajaknya naik keledai beliau.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: