The Only Living Sahabi di Tanah Yordania, Saksi Bisu Pertemuan Muhammad Kecil dengan Pendeta
Pohon besar itu dijuluki sebagai the only living sahabi yang artinya satu-satunya sahabat Nabi SAW yang masih hidup di muka bumi.--dok : sumsek.co
SUMEKS.CO - Pohon sahabi adalah pohon yang tumbuh besar dengan dedaunan rimbun dan kokoh di tanah Yordania.
Pohon besar itu dijuluki sebagai the only living sahabi yang artinya satu-satunya sahabat Nabi SAW yang masih hidup di muka bumi.
Pohon sahabi menjadi pohon yang menjadi perhatian dari banyak orang di seluruh dunia terutama umat Islam.
Hal ini disebabkan pohon sahabi ialah salah satu pohon yang dijadikan tempat berteduh oleh Rasululllah SAW.
Dalam beberapa riwayat, dedaunan pohon tersebut bahkan bergerak untuk meneduhi Rasulullah SAW dari terik matahari.
Kisah Rasulullah SAW yang berteduh di pohon sahabi ini terjadi ketika beliau dalam perjalanan dagang bersama pamannya, Abu Thalib.
Keduanya melakukan perjalanan dagang menuju Syam dan bertemu dengan seorang biarawan Nasrani yaitu Bahira.
Pohon sahabi sendiri diperkiran berusia 1400 tahun karena sudah ada sejak Nabi Muhammad SAW masih kecil.
Lokasi pohon sahabi terletak di wilayah Safawi Provinsi Zarqa, kurang lebih sekitar 150 kilometer dari Kota Amman.
Keistimewaan pohon sahabi adalah masih tetap hidup subur dan rimbun ditengah terik cuaca gurun pasir Yordania.
Ketika usia Nabi Muhammad SAW menginjak usia 9-12 tahun ketika dalam eskpedisi dagang itu.
Rombongan perjalanan Abu Tahlin bertemu dengan Bahira yang merupakan seorang pendeta Nasrani.
Pada saat itu, Bahira telah memiliki firasat bahwa ia akan bertemu dengan sang Nabi terakhir.
Bahira mengajak rombongan tersebut untuk beristirahat sejenak dibawah pohon sahabi dan dari sana pula Bahira melihat tanda-tanda kenabaian.
Dari Muhammad kecil, Bahira memperhatikan tanda kenabian yang sangat terlihat sebagaimana awan senantiasa memayungi Nabi Muhammad SAW selama perjalanan.
Terdapat segumpal awan mirip mendung yang mengikuti diatas kepala Muhammad kecil saat itu.
BACA JUGA:Pemuda Belum Mapan yang Ingin Menyempurnakan Agama Melalui Pernikahan, Ini Nasihatnya
Awan tersebut seolah tidak rela jika Nabi Muhammad kepanasan karena teriknya matahari gurun pasir.
Tidak hanya awan, diketahui bahwa pohon-pohon seolah merunduk ketika Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi a wa sallam lewat.
Suasanya pun nampak tenang dan syahdu ketika rombongan yang terdapat Nabi Muhammad didalamnya.
Terdapat tiga manuskrip kuno yang ditulis oleh Ibn Hisham, Ibn Sa’d al-Baghdadhi dan Muhammad Ibn Jarir al Tabari.
BACA JUGA:5 Doa yang Dianjurkan Rasulullah SAW Agar Terhindar dari Bala' Musibah Dunia dan Selamat di Akhirat
Mereka menceritakan mengenai kisah Bahira yang melihat tanda kenabian dan Rasul terakhir pada diri nabi Muhammad SAW.
Bahira melihat tanda kenabian dari Muhammad kecil ketika sang Nabi sedang duduk di bawah pohon.
Ranting-ranting pohon menunduk berusaha menutupi Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam agar tidak kepanasan.
Melihat hal tersebut, Bahira berpesan kepada Abu Thalib untuk menjaga Nabi Muhammad SAW.
BACA JUGA:3 Golongan dan Keadaan Manusia Saat di Padang Mahsyar, Ada yang Naik Kendaraan dan Diseret Malaikat
Bahira juga menganjurkan agar Abu Thalib membawanya kembali ke Mekkah karena di depan perjalanan mereka sedang gencar orang yahudi mencari manusia dengan tanda kenabian.
Bahira khawatir Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dibunuh oleh mereka karena umat yahudi tidak terima kalangan nabi diluar etnisnya.
Bahira mengatakan hal tersebut kepada Abu Thalib sebab Nabi Muhammad SAW adalah manusia penting di muka bumi yang membawa keberkahan bagi umat manusia.
Berdiri kokohnya pohon sahabi meski usianya sudah ribuan tahun ditambah masih memiliki dedaunan yang lebih adalah bentuk berkah dari sang Nabi.
Diketahui bahwa ketika dedaunannya menunduk untuk meneduhi nabi, daun dari rantingnya hampir menyentuh kulit sang Nabi SAW.
Pohon tersebut ditemukan oleh Pangeran Ghazi bin Muhammad yang baru saja kembali dari Universitas Cambridge.
Pangeran Ghazi bin Muhammad belajar di Universitas Cambridge setelah ditugaskan oleh Raja Hussein, pamannya, bekerja di perpustakaan kerajaan.
Pangeran Ghazi mempelajari arsip negara dan beberapa literatur diantaranya dokumen soal pohon pada masa Raja Abdullah I di Perpustakaan Royal Archives.
BACA JUGA:15 Cara Agar Doa Cepat Terkabul Meski yang Diminta Mustahil Terwujud, Semua Hajat Diijabah Oleh SWT
Ketika masa pemerintahan Raja Abdullah I, arsip negara dan sejumlah literatur itu ada yang terlewat sehingga tidak dimasukkan sebagai situs suci.
Saat ini, pohon sahabi dirawat oleh pemerintah Yordania dengan diberi pagar disekeliling pohon yang menjadi sahabat nabi saat itu.
Meski begitu, pengunjung tetap dapat memasuki pagar dan berteduh dibawah pohon sahabi yang turut mendapat berkah dari Rasulullah SAW.
Pohon sahabi memiliki julukan lain yaitu the blessed tree oleh para ulama islam, mengingat pohon tersebut masih lebat meski sudah berusia ribuan tahun.
BACA JUGA:Jelang Ramadhan Jangan Sampai Salah Beli, Cek Produk Kurma dan Makanan Produksi Israel Ini
Kelebatan daun dari pohon sahabi seolah mencirikan tanah yang subur padahal tanah tempatnya tumbuh sangat tandus dengan cuaca terik.
Julukan bagi pohon sahabi pun tak jarang disebut sebagai pohon yang kesepian oleh beberapa orang.
Hal ini dikarenakan tidak ada satupun pohon yang tumbuh di wilayah tersebut selain pohon sahabi.
BACA JUGA:Ketahui 7 Nasihat Rasulullah SAW Agar Pernikahan Dipenuhi Keberkahan dan Kebahagiaan
Kemungkinan, pohon sahabi memanglah satu-satunya pohon yang dipilih Allah menjadi sahabat nabi dari kalangan tanaman serta menjadi saksi kenabian Muhammad SAW.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: