Waspada dan Stay Halal! Yuk Ketahui Skema Tubuh Babi dan Penggunaan Daging Babi di Era Modern

Waspada dan Stay Halal! Yuk Ketahui Skema Tubuh Babi dan Penggunaan Daging Babi di Era Modern

Babi hewan yang dagingnya haram untuk dikonsumsi oleh umat muslim.--dok : sumsek.co

SUMEKS.CO - Al-Quran menjelaskan mengenai daging babi yang menjadi salah satu hewan yang diharamkan untuk dikonsumsi.

Babi terkenal sebagai hewan yang jorok dan kotor karena kebiasaannya berkubang di lumpur dan rakus dalam melahap makanan. Bahkan tidak segan memakan bangkai, kotoran manusia hingga kotorannya sendiri.

Hewan satu ini juga hobi berada di tempat yang kotor dan tidak suka berada di tempat yang bersih dan kering.

Hal ini menyebabkan babi sifatnya najis seluruh bagian tubuhnya. Karena apa yang masuk ke dalam tubuh babi tidak bersih.

BACA JUGA: Mengapa Babi Diciptakan, Kalau Haram Dimakan?

Berbeda dengan anjing yang hanya bagian liurnya saja dihukumi najis sedang bulu dan kulitnya tidak.

Pada era modern saat ini babi telah banyak digunakan oleh industri kecantikan, makanan hingga farmasi. Tidak hanya dikonsumsi sebagai makanan sebagaimana yang sering dilihat atau dikonsumsi oleh orang non-muslim.

Dilansir dari akun instagram halal corner, berikut perluasan penggunaan daging babi di era modern yang patut diwaspadai:

1. Kulit Babi

Kulit babi diketahui mengandung kolagen yang dapat mendukung jaringan tubuh manusia seperti kulit, tulang, otot, tulang rawan, dan lain sebagainya.

BACA JUGA:Trend ‘All You Can Eat’, Makan Sepuasnya dengan Harga Tertentu, Berikut Hukumnya Dalam Islam?

Kolagen memberikan kekuatan untuk struktur tubuh dan melindungi struktur kulit dan dapat memberikan elastisitas, kelenturan, kelembaban dan ketahanan pada kulit.

Kolagen digunakan untuk bahan kosmetik dan bahan makanan seperti sosis. Selain itu, kulit babi juga digunakan untuk jaket, tas, sepatu, dan dompet.

Kulit babi juga diolah menjadi makanan seperti krecek, krupuk rambak dan menghasilkan gelatin.

2. Bulu Babi

Bulu babi pada umumnya dimanfaatkan sebagai sistein atau sistin yang merupakan asam amino yang banyak digunakan dalam industri obat-obatan, kosmetik, pakan hewan, dan industri pangan.

BACA JUGA:Trend Mukbang Hingga Makan Hahu Hoheng, Tahu Goreng Dengan Bumbu Pedas, Bagaimana Islam Memandang?

Bulu babi juga dimanfaatkan sebagai sikat gigi, kuas memasak maupun kuas kecantikan serta jaket bulu.

3. Darah Babi

Darah babi rupanya juga dimanfaatkan dalam banyak hal mulai dari makanan, kecantikan hingga dunia medis.

Allah ta’ala berfirman dalam QS. Al-Maidah ayat 173, yang artinya :

BACA JUGA:Wajib Disimak! Ini Hukum Makan Buah Tetangga yang Menjuntai di Pekarangan Rumah, UAH: Sah untuk Dimakan

“Sesungguhnya Dia hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah. Akan tetapi, siapa yang terpaksa (memakannya), bukan karena menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Dalam dunia medis, darah babi digunakan sebagai media fermentasi dalam pembuatan vitamin.

4. Jeroan Babi

Jeroan babi mengandung enzim kassein yang mengandung semua asam amino esensial untuk mendukung kinerja tubuh.

BACA JUGA:Mengejutkan, Nabi Adam AS Diturunkan ke Bumi Bukan Makan Buah Khuldi? Buya Syakur Yasin: Tak Bisa Tahan Nafsu

Kassein ialah sejenis protein yang terdapat dalam susu dan biasanya digunakan pada produk  seperti keju, yoghurt, dan es krim.

Selanjutnya jeroan babi mengandung whey yang sering juga disebut air dadih, whey biasanya ditemukan pada susu ataupun yoghurt.

Produk lain yang mengandung enzim whey ialah makanan olahan beruapa roti, makanan dan minuman kaleng, makanan beku, selai, jeli, hingga pasta daging.

Whey sendiri memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan seperti memperkuat tulang serta otot.

BACA JUGA:Hukum dan Sunnah Saat Makan Sahur, Terdapat Banyak Keberkahan

Kandung ketiga dalam jeroan babi ialah enzim laktose yang merupakan salah satu jenis gula yang dapat ditemukan dalam susu atau produk yang mengandung susu didalamnya.

Laktose sendiri termasuk gula alami yang ditemukan dalam susu dan memiliki banyak sekali manfaat.

Jeroan babi seperti empedu, pankreas, paru babi hingga usus juga diolah menjadi makanan seperti kulit sosis maupun campuran bakso.

5. Tulang Babi

BACA JUGA:Waspada Hasad, Kata Ustadz Abdul Somad: Penyakit yang Memakan Semua Amal Ibadah Seperti Api Memakan Kayu Bakar

Sebagaimana kandungan tulang pada umunya, tulang babi mengandung gelatin, fosfor serta kalsium.

Gelatin sendiri berkembang menjadi permen, selai, kapsul vitamin, jelly, puding dan marshmallow.

Disamping itu, gelatin dijadikan bahan seperti stabilizer yang berada dalam kandungan jus kemasan, sirup hingga margarin.

Adapun gelatin dimanfaat sebagai emulfisier yang ditemukan dalam yoghurt, es krim dan mentega.

BACA JUGA:Dosa Korupsi Ternyata Lebih Besar dari Makan Babi, Kok Bisa? Ini Penjelasan Guru Gembul

Terakhir, gelatin dimanfaatkan sebagai pelembut yang berfungsi dalam bahan makanan seperti pembuatan kue dan biskuit.

Fosfor dalam tulang babi digunakan untuk campuran makanan, adapun tulangnya seringkali dimasak langsung sebagai kaldu kuah bakso hingga menjadi aksesoris.

Kalsium yang terkandung dalam tulang babi juga dimanfaatkan untuk pembuatan produk olahan susu, pasta gigi hingga minuman lain.

Mengetahui hal ini setiap muslim tentu dianjurkan lebih berhati-hati dalam membeli bahan makanan.

BACA JUGA:Jangan Ngeyel! Allah dan Rasulullah Melarang Membunuh dan Mengkonsumsi Daging Hewan Ini, Ini Akibatnya

Setiap yang masuk ke dalam tubuh seorang muslim harus dipastikan kehalalannya agar tidak menimbulkan kemudharatan.

Setiap muslim juga perlu mengecek label halal serta daftar nutrisi dan bahan yang terkandung dalam suatu makanan.

Kehidupan muslim yang berdampingan dengan non-muslim menuntutnya menjadi lebih waspada untuk menghindari hal yang haram masuk ke dalam tubuh.

BACA JUGA:Berkurban Boleh Makan Daging Kurban? Ustaz Abdul Somad: Diperintahkan Tapi Ada Cara yang Lebih Afdal Lagi

Dalil yang ditegaskan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an hendaknya dijadikan patokan oleh seorang muslim dan berusaha menghindari mengonsumsinya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: