Dosa Korupsi Ternyata Lebih Besar dari Makan Babi, Kok Bisa? Ini Penjelasan Guru Gembul

Dosa Korupsi Ternyata Lebih Besar dari Makan Babi, Kok Bisa? Ini Penjelasan Guru Gembul

Guru Gembul mengungkapkan bahwa dosa korupsi lebih besar dibandingkan dosa orang makan babi. --

SUMEKS.CO - Korupsi adalah suatu bentuk ketidakjujuran atau tindak pidana yang dilakukan oleh seseorang, atau suatu organisasi yang dipercayakan dalam suatu jabatan kekuasaan.

Korupsi biasanya dilakukan seseorang untuk memperoleh keuntungan yang haram atau penyalahgunaan kekuasaan untuk keuntungan pribadi orang tersebut sendiri.

Korupsi juga dianggap sebagai perbuatan pidana, dan hasil yang didapatkannya tersebut merupakan haram untuk dikonsumsi. Bahkan, perbuatan korupsi merupakan dosa

Seperti diungkapkan Guru Gembul di podcast dokter Richard Lee, yang diunggah oleh akun Youtube @Kataid. Unggahan tersebut berdurasi 60 detik lamanya. 

BACA JUGA:Memahami Antara Sejarah Dan Fiksi Tentang Walisongo, Berikut Penjelasan Guru Gembul

Pada unggahan tersebut, Guru Gembul yang merupakan guru mata pelajaran sejarah ini mengungkapkan, bahwa dosa korupsi lebih besar dari dosa orang makan babi, kok bisa ya?. 

Menurut Guru Gembul, ketika seseorang makan babi lalu bertaubat kepada Allah SWT, maka Allah SWT akan langsung memberikan maafnya bagi orang-orang yang sungguh-sungguh. 

"Dosanya kan sama Allah SWT, karena makannya babi kan. Tidak bisa minta ampunan sama manusia," ungkapnya. 

Lalu, Guru Gembul membandingkannya dengan dosa orang yang melakukan korupsi. Meskipun orang tersebut melakukan tahajud setiap hari, puasa setiap hari, tidak akan diampuni sama Allah SWT. 

BACA JUGA:Telusuri Aliran Dana Korupsi Pajak, Karyawan Bank Mandiri Turut Diperiksa Penyidik Pidsus Kejati Sumsel

"Itu tidak bisa diampuni oleh Allah SWT, karena dosanya sama manusia," lanjutnya.

Guru Gembul juga menyarankan, apabila seseorang yang melakukan korupsi dan ingin mendapatkan ampunan, maka sudah seharusnya meminta maaf kepada orang-orang yang didzaliminya. 

"Lalu, mengembalikan hak-hak orang yang diambilnya. Baru kemudian, kemungkinan dosanya bisa diampuni. Kemungkinannya seperti itu," tegasnya. 

Pernyataan Guru Gembul ini, mendapatkan beragam komentar dari warganet. Sebagian besar warganet sangat setuju dengan pernyataan Guru Gembul tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: