Awas Bahaya Namimah, Ini Penjelasan Ustadz Nuzul Dzikri!
Ustadz Nuzul Dzikri.-foto:doksumeksco-
Saudara- saudara Nabi Yusuf yang lainpun membuat perundingan secara diam-diam yang diabadikan dalam QS. Yusuf : 8.
Dalam ayat tersebut, salah satu saudara Nabi Yusuf justru menjustifikasi bahwa ayah mereka berada dalam kekeliruan yang nyata karena lebih mencintai Nabi Yusuf daripada anak-anaknya yang lain.
Hal ini juga salah satu bentuk Namimah. Menurut Ustadz Nuzum Dzikri, mengapa saudara Nabi Yusuf yang lain tidak menanyakan hal tersebut langsung kepada ayahnya,
Nabi Ya’qub? Padahal hubungan mereka adalah ayah dan anak.
Hal ini yang kemudian membuat saudara Nabi Yusuf berprasangka buruk kepada ayahnya.
Mereka membenci Nabi Yusuf hingga mereka menceburkan Nabi Yusuf ke dalam sumur kering yang dalam.
Bahkan mereka juga berbohong dengan mengatakan pada Nabi Ya’qub bahwa Yusuf, adik mereka sudah meninggal dimakan serigala.
Ustadz Nuzul Dikri kembali menjelaskan “Membicarakan dan mengingat manusia adalah sumber penyakit.
Dan obatnya adalah berdzikir serta membicarakan nikmat – nikmat Allah SWT.”
Dalam QS. Al-Humazah, Allah telah menyebutkan orang – orang yang berada di muka bumi untuk melakukan namimah, menyebarkan aib dan merenggangkan ikatan persaudaraan yang sebelumnya saling mencintai.
Dalam kehidupan manusia tersebut, sikap dan mentalnya ialah soal namimah atau mengadu domba, merusak hubungan dan menyebarkan aib manusia lain.
Orang yang suka melakukan namimah bukan hanya tidak mendapatkan ilmu nafi’. Nafi’ sendiri berarti faedah, manfaat atau keberkahan dalam menuntut ilmu.
Maka, orang-orang yang suka melakukan namimah tidak akan mendapat manfaat dari ilmu yang sudah dipelajari.
Tidak hanya itu, orang-orang sering melakukan namimah juga diancam menjadi orang-orang yang tercela.
Maksud orang-orang yang tercela ini berkaca pada QS. Al –Humazah : 1.
Pada kata pertama “wail” memiliki dua arti yaitu tercela dan lembah di neraka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: