Gerebek Lorong Sailun Tangga Buntung, Ditres Narkoba Polda Sumsel Temukan Pondok Tempat Nyabu

Gerebek Lorong Sailun Tangga Buntung, Ditres Narkoba Polda Sumsel Temukan Pondok Tempat Nyabu

Pondok yang ditemukan petugas Ditres Narkoba Polda Sumsel yang diduga dijadikan tempat nyabu berada di Loron Sailun Tangga Buntung. Foto: edho/sumeks.co --

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Ditres Narkoba Polda Sumsel menggerebek Lorong Sailun, Tangga Buntung yang berada di Jalan Kadir TKR, Kelurahan 36 Ilir, Kecamatan Gandus Palembang.

Dari penggerebekan yang dilakukan Selasa 28 November 2023 sore itu petugas menemukan sebuah pondok yang diduga dijadikan tempat pesta sabu.

Wakil Direktur Ditresnarkoba Polda Sumsel AKBP Harissandi SIK MH yang memimpin penggerebekan tersebut mengatakan, itu dilakukan pihaknya setekah menerima pengaduan yang masuk melalui Banpol Polda Sumsel.

"Memang hasilnya nihil. Salah satu rumah target operasi yang kita datang memang tidak ditemukan barang bukti narkoba," kata dia.

BACA JUGA:Polisi Gerebek Lorong Cek Latah Palembang, Amankan 6,5 Kilogram Sabu-Sabu dan 5 Orang Warga, 1 Perempuan

Penggerebekan ini berada ke kawasan padat penduduk dan menerjunkan puluhan personel.

"Penggerebekan ini dilakukan dalam skala besar. Kita menerjunkan sekitar 60 orang personel," terang mantan Kapolres Lubuklinggau ini.

Dia menjelaskan, dari penggerebekan ini juga dilakukan penggeledahan di rumah milik YQ (46) yang merupakan target Polda Sumsel.

Namun petugas sempat melakukan penggeledahan rumah milik YQ (46) yang menjadi target operasi dalam aksi penggerebekan tersebut.

BACA JUGA:Usai Digerebek Selingkuh, Minta Simpan Sabu-sabu, 2 Perempuan Ini Tamat

Dari rumah yang berbahan kayu itu, petugas juga mendapati di setiap sudut dipasang CCTV yang sengaja diarahkan ke tiap sudut lorong.

YQ (46) sendiri juga sempat diinterogasi petugas, namun yang bersangkutan terus berkelit.

"Giat ini juga untuk menekan penyebaran narkoba yang terjadi di wilayah tersebut," ungkapnya.

"Kita juga menemukan satu pondok yang diduga jadi tempat nyabu, yang sudah dimodifikasi agar orang yang makek enak. Permintaan dari masyarakat itu dirobohkan dan anggota kita hanya melihat," tambah Haris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: