Heboh! Pengungsi Rohingya Ditolak Mendarat di Pantai Aceh Hingga Buang Bantuan Sembako ke Laut, Warganet Geram

Heboh! Pengungsi Rohingya Ditolak Mendarat di Pantai Aceh Hingga Buang Bantuan Sembako ke Laut, Warganet Geram

Ratusan pengungsi etnis Rohingya, Myanmar yang kembali terdampar di pesisir Kabupaten Pidie, Aceh.--

BACA JUGA:Komika Inggris Phil Chapman Bikin ‘Joke’ Tidak akan Terima Pengungsi Israel, Takut Toiletnya Diduduki

Digambarkannya, sifat buruk pengungsi Rohingya saat mendiami tempat dalam waktu yang lama akan berubah seperti singa, yang kemudian menguasai satu wilayah.

Dicontohkannya, sifat buruk dari pengungsi Rohingya ini diantaranya memaksa pemerintah Malaysia untuk memberikan tanah bagi para pengungsi.

"Presiden dari pengungsi Rohingya memaksa untuk meminta tanah Pasar Borong Selayang Malaysia untuk para pengungsi lainnya," kata pria itu.

Dirinya pun mengingatkan kepada warga Aceh, jika terus menampung pengungsi Rohingya maka bukan tidak mungkin akan bernasib sama seperti Malaysia.

BACA JUGA:Ribuan Warga Dagestan ke Bandara Tolak Pengungsi Warga Israel, Jangan Sampai Ada yang Lolos Masuk ke Negaranya

Nasib yang dimaksudkan pria dalam video tersebut yakni, menjadi tamu di negara sendiri.

Dari informasi lain yang dihimpun, diketahui juga bahwa penolakan warga Aceh terhadap para pengungsi Rohingya karena merepotkan saat tinggal di daratan.

Para pengungsi yang singgah di Aceh, terkesan jorok dan tidak mengindahkan syariat Islam di Aceh.

Sebagai informasi dilansir dari laman Wikipedia, Rohingya adalah sebuah kelompok etnis Indo-Arya dari Rakhine (juga dikenal sebagai Arakan, atau Rohang dalam bahasa Rohingya) di Myanmar. 

BACA JUGA:Skotlandia Umumkan Jadi Negara Pertama di Inggris Raya Siap Terima Pengungsi Palestina dan Rawat Korban Perang

Rohingya adalah etno-linguistik yang berhubungan dengan bahasa bangsa Indo-Arya di India dan Bangladesh (yang berlawanan dengan mayoritas rakyat Myanmar yang Sino-Tibet).

Menurut penuturan warga Rohingya dan beberapa tokoh agama, mereka berasal dari negara bagian Rakhine. 

Sedangkan sejarawan lain mengklaim bahwa mereka bermigrasi ke Myanmar dari Bengal terutama ketika masa perpindahan yang berlangsung selama masa pemerintahan Inggris di Burma dan pada batas tertentu perpindahan itu terjadi setelah kemerdekaan Burma pada tahun 1948 dan selama periode Perang Kemerdekaan Bangladesh pada tahun 1971.

Muslim dilaporkan telah menetap di negara bagian Rakhine (juga dikenal sebagai Arakan) sejak abad ke-16, meskipun jumlah pemukim Muslim sebelum pemerintahan Inggris tidak tidak diketahui dengan pasti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: