Kenangan Gubernur Jenderal Inggris, 4 Anaknya 'Ditinggal' di Bengkulu, Abadikan Nama di Jalan Singapura

Kenangan Gubernur Jenderal Inggris, 4 Anaknya 'Ditinggal' di Bengkulu, Abadikan Nama di Jalan Singapura

Sir Thomas Stamford Raffles punya kenangan yang mendalam dengan Bengkulu.--

SUMEKS.CO - Kenangan Sir Thomas Stamford Bingley Raffles alias Raffles dengan Bengkulu begitu besar. Empat anaknya meninggal di Bengkulu dan dimakamkan di Bengkulu

Seperti tidak ingin melupakan Bengkulu, setelah terjadi tukar guling Bengkulu dengan Singapura tahun 1924, Raffles mengabadikan nama Bengkulu dengan nama jalan di Singapura. 

Raffles bertugas sebagai Gubernur Jenderal Inggris di Bengkulu sejak tahun 1818, atau persisnya sejak menginjakan kaki di Bengkulu tanggal 19 Maret. 

Jasanya bagi rakyat Bengkulu adalah menghapuskan sistem perbudakan dan membatasi permainan sabung ayam.  

BACA JUGA:WAW! Cadangan Emas di Provinsi Bengkulu Jamin Kehidupan Warganya Lebih dari 7 Turunan

Raffles memboyong serta istri dan 5 anaknya ke Bengkulu. Namun perjalan Raffles di Bengkulu tidak mulus. Buruknya kondisi lingkungan di Bengkulu kala itu membuat kesehatan anaknya tidak baik. 

Bahkan, anak-anak yang malang itu berusia tak lebih dari empat tahun. Leopold Stamford merupakan anak kedua Raffles, kelahiran Penang, 12 Maret 1819, meninggal dunia di Bengkulu 4 Juli 1821, akibat wabah kolera. 


Nama Bengkulu atau Bencoolen di jalan Singapura.--

Hanya hitungan bulan menyusul Stamford Marsden. Anak ketiga Raffles itu lahir di Bengkulu 25 Mei 1820 dan meninggal di Bengkulu 3 Januari 1922, akibat radang usus. 

Begitu pilunya kehidupan Gubernur Jenderal yang masih sangat dikenang masyarakat Bengkulu itu. Sebelas hari pasca kepergian anak ketiganya, menyusul anak pertamanya, Charlotte, akibat penyakit yang sama.

BACA JUGA:Wajar Jadi Rebutan Inggris dan Belanda, Kandungan Emas di Provinsi Pemekaran Sumsel Ini Mengalahkan Freeport 

Charlotte lahir saat berlayar ke Bengkulu, 15 Februari 1818, dan meninggal di Bengkulu,14 Januari 1822). 

Ternyata kesedihan Raffles belum berakhir. Setelah kepergian Charlotte yang dikenal sangat cerdas, saat usia tiga tahun sudah lancar berbicara dalam bahasa Melayu, bahasa India, dan tentu saja bahasa Inggris, anak kelima Raffles, Flora Nightingall, 5 bulan kemudian juga menyusul 3 kakaknya. 

Flora lahir di Bengkulu, 19 September 1823, dan meninggal 28 November 1823). Anak keempat Ella Sophia yang masih dapat mengobati kesedihan Raffles. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: