Banner Pemprov
Pemkot Baru

Begini Kesiapan Bandara Internasional SMB II Palembang Hadapi Lonjakan Penumpang Nataru 2025-2026

Begini Kesiapan Bandara Internasional SMB II Palembang Hadapi Lonjakan Penumpang Nataru 2025-2026

Menghadapi potensi lonjakan penumpang, Bandara SMB II menggelar rapat koordinasi bersama seluruh stakeholder untuk memastikan operasional penerbangan berjalan aman dan tepat waktu selama Nataru.--

Bandara Internasional SMB II Palembang Siapkan Langkah Strategis Hadapi Arus Mudik Natal 2025 dan Tahun Baru 2026

Palembang, sumeks.co- Menjelang periode angkutan udara Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II) Palembang mulai melakukan berbagai langkah strategis untuk memastikan kelancaran operasional.

Antisipasi dilakukan untuk menghadapi potensi lonjakan penumpang serta ancaman cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi pada akhir tahun.

Rapat Rencana Operasi Libur Nataru. Executive General Manager Bandara SMB II Palembang, R. Iwan Winaya, menyampaikan bahwa pihak bandara telah menggelar rapat rencana operasi angkutan udara Nataru bersama seluruh pemangku kepentingan, mulai dari maskapai, ground handling, Basarnas, hingga unsur TNI dan Polri.

“Hari ini kita melakukan rapat rencana operasi angkutan udara di masa Nataru 2025–2026. Semua stakeholder airport hadir untuk mematangkan koordinasi,” jelas Iwan.


SMB II Palembang Aktifkan Posko Terpadu untuk Kelancaran Angkutan Udara Natal dan Tahun Baru--

BACA JUGA:Bandara SMB II Tambah Rute Internasional, Batik Air Resmi Layani Palembang–Kuala Lumpur

BACA JUGA:Telkomsel Permudah Pelanggan, Sediakan Layanan Roaming Internasional di Bandara SMB II Palembang

Menurutnya, walau periode Nataru merupakan agenda rutin tahunan, setiap tahun membawa tantangan berbeda yang harus diantisipasi secara khusus.

Cuaca Ekstrem Jadi Perhatian Utama. Untuk Nataru 2025–2026, cuaca ekstrem menjadi perhatian penting. BMKG memprediksi bahwa Desember dan Januari merupakan puncak curah hujan tinggi di wilayah Sumatera Selatan.

Kondisi tersebut mendorong bandara memperketat langkah mitigasi keselamatan penerbangan serta menjaga ketepatan waktu keberangkatan.

“Kami menyiapkan mitigasi tambahan agar operasional tetap aman dan tepat waktu, terutama menghadapi puncak musim hujan,” ujar Iwan.

Mitigasi tersebut meliputi peningkatan koordinasi antarunit layanan, kesiapan peralatan navigasi, hingga penyesuaian prosedur operasional bila terjadi kondisi cuaca yang tidak memungkinkan.

Posko Terpadu Nataru Kembali Diaktifkan

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: