MUI Dinilai Ceroboh dan Abaikan Rasionalitas Sebagai Dasar Fakta Kebenaran Terhadap Kasus Panji Gumilang
Direktur Program Ma'arif Institute, Mohammad Shofan menilai, MUI terlalu ceroboh dan mengabaikan rasionalitas.--
Menurut Shofan, yang demikian itu sebenarnya merupakan tantangan bagi Pemerintah Indonesia. Pasalnya, Negara Indonesia memiliki keberagaman etnis, suku, bahasa, dan agama.
"Pemerintah termasuk sipil society ma'arif institute itu juga punya tanggungjawab bagaimana mengelola keberagaman ini," jelasnya.
Shofan juga mengatakan, jangan sampai kebhinekaan Indonesia ternodai dengan pemikiran-pemikiran mainstream. Ini jelas telah bertentangan dengan konstitusi seperti yang tertulis di dalam UUD 1945.
"Di dalam UUD 1945 terdapat bukti bahwa negara menjamin kebebasan beragama dan berkeyakinan. Dan kalau MUI mau menyisir, dugaan saya banyak sekali aliran-aliran sesat di Indonesia ini," jelasnya.
BACA JUGA:Panji Gumilang Akui Sebagai Agen Israel, Warganet 'Colek' Densus 88
Dan menurut Shofan, pemikiran seorang Panji Gumilang adalah sangat nasionalis. Dan terkait ucapan Panji Gumilang mengenai Al Quran yang bukan kalam Allah melainkan kalam Nabi Muhammad SAW, menurut Shofan redaksinya tidak seperti itu.
"Dan mengenai salam Yahudi itu menurut saya hal yang biasa saja. Hal itu juga dilakukan oleh Gusdur, ini hanya bahasa saja. Nah, ekspresi keagamaan seperti ini tidak bisa kita hukumi sesat," tutupnya. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: