Gali Ilmu Literasi Digital, Ruang Digital, Ruangnya Warga Belajar

Gali Ilmu Literasi Digital, Ruang Digital, Ruangnya Warga Belajar

--

“Semakin meningkatnya durasi penggunaan sosial media, bisa jadi kejahatan digital juga ikut meningkat. Padahal sumber hoaks yang paling banyak itu adalah sosial media itu sendiri dan itu adalah sesuatu yang harus kita lawan bersama. Jadi apa modalnya? Modalnya itu adalah CABE, yang dimana itu adalah dengan menguasai 4 pilar literasi digital yaitu Cakap, Aman, Budaya, dan Etika dalam bermedia digital.” jelas Khemal.

BACA JUGA:Jadwal Pemulangan Jemaah Haji Embarkasi Palembang, Kloter Pertama Tiba Tanggal 6 Juli 2023

Dalam kesempatan yang sama, Pegiat Literasi Digital & Vokasi Universitas Indonesia, Devie Rahmawati dalam paparan materinya menyampaikan bahwa karakteristik netizen Indonesia masuk ke dalam kategori yang tidak sopan dalam menggunakan sosial media sehingga mengakibatkan terjadinya pergeseran budaya digital dengan budaya yang ada di dunia nyata.

“Netizen Indonesia itu gampang banget tersinggung, dikit-dikit baper terus suka ngancem, itu bisa jadi tindakan kejahatan yang terjadi di sosial media. Karena hanya dengan sharing kemarahan mereka di sosial media itu lebih menarik perhatian mereka dan bisa menciptakan adanya interaksi. Nah itu sebenernya yang harus banget kita hindari, kita harus menciptakan budaya netizen Indonesia yang ramah bukan yang marah, bukan netizen yang berang tapi yang terang.” tutur Devie.

Sesi Kelas UMKM Bersama GoTo

Kegiatan kemudian dilanjutkan dalam sesi Kelas UMKM Bersama GoTo yang dibuka oleh Trainer Program GoNusantara Grup GoTo, Rizqi Mulyantara yang menyampaikan materi tentang UMKM Cakap Digital dan Perlindungan Data Pribadi.

Rizqi mengatakan bahwa data pribadi adalah privasi yang harus dilindungi oleh setiap orang untuk menghindari kemungkinan tindakan kejahatan digital yang terjadi.

BACA JUGA:Klasemen Medali FORNAS VII 2023, Sumsel Raih 6 Emas, Sasha: Targetkan Terbaik!

“Mengapa literasi digital dan menjaga privasi data pribadi itu penting? Karena belakangan ini pembobolan data digital bagi UMKM itu sering terjadi. Makanya kalau bikin password itu jangan dari data yang mudah ditebak, contohnya tanggal lahir karena biasanya biar lebih mudah diingat. Jadi biasakan bikin password yang tidak mengandung tanggal lahir, kemudian disimpan di aplikasi notes di handphone masing-masing biar tidak lupa.” ucap Rizqi.

Rizqi juga menambahkan bahwa penggunaan password yang mudah itu sering disalahgunakan untuk dibobol data pribadinya oleh hacker.

Maka dari itu, pelaku UMKM harus membuat akun dengan menggunakan password yang kuat untuk bisa menghindari terjadinya kejahatan digital yang bisa merugikan UMKM.

“Tips lainnya biar password Bapak Ibu tidak lemah, bisa dimulai dari pembuatan password dengan menggunakan huruf kapital, simbol dan angka, kemudian bisa dilakukan dengan verifikasi dua langkah dan kalau bisa lakukan penggantian password secara rutin.” imbuhnya sekaligus menutup kegiatan Gali Ilmu Literasi Digital Surabaya.

BACA JUGA:Pemuda Ini Tantang Anak Muda Koar-koar Dukung Al Zaytun, Ditanya Fardhu Wudhu 9, Bodoh Ilmunya Masih Secuil

Sebagai informasi, kegiatan Gali Ilmu Literasi Digital telah dilaksanakan dari tanggal 24 Juni hingga 25 Juni 2023 di beberapa kelurahan dan kecamatan di Kota Surabaya termasuk Kelurahan Tanjung Perak, Kelurahan Gundih, Kelurahan Simomulyo Baru, Kelurahan Mojo, dan Kecamatan Simokerto dengan menargetkan sekitar 1.500 peserta.

Kegiatan Gali Ilmu Literasi Digital merupakan salah satu upaya literasi digital untuk segmen masyarakat umum dalam rangkaian kegiatan program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: