Nah Loh, Menteri PMK Muhadjir Effendy Sebut Ponpes Al Zaytun Seperti Komune, Kok Bisa?

Nah Loh, Menteri PMK Muhadjir Effendy Sebut Ponpes Al Zaytun Seperti Komune, Kok Bisa?

Mujadjir Effendy mengatakan Ponpes Al Zaytun Indramayu Jawa Barat bukan hanya pesantren biasa melainkan seperti Komune--

Nah Loh, Menteri PMK Muhadjir Effendy Sebut Ponpes Al Zaytun Seperti Komune, Kok Bisa?

SUMEKS.CO - Mengejutkan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI, Muhadjir Effendy menyebut Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun seperti Komune.

Publik dibuat tercengang oleh pernyataan Menko PMK baru-baru ini. Pasalnya, Mujadjir Effendy mengatakan Ponpes Al Zaytun Indramayu Jawa Barat bukan hanya pesantren biasa melainkan seperti Komune atau sebuah sistem kemasyarakatan yang menyerupai negara.

Bukan tanpa alasan, dikatakan Muhadjir Effendy, hal itu dilihat dari perspektif pendidikan yang diajarkan di Ponpes Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat.

BACA JUGA:Bantah Keluarkan Fatwa Al Zaytun Sesat, MUI Bakal Keluarkan Fatwa Tentang Pernyataan Panji Gumilang

"Penilaian saya, Al Zaytun ini bukan hanya ponpes biasa. Tapi sudah mirip Kolone," ungkap Muhadjir Effendy.

Di lain sisi, Muhadjir Effendy menuturkan, meski Ponpes Al Zaytun saat ini sedang banyak diperbincangkan karena kontroversinya, namun untuk para santri dipastikan bisa belajar seperti biasanya.

"Untuk belajar sampai saat ini santrinya seperti biasa," timpal Muhadjir Effendy.

Diketahui, Ponpes Al Zaytun sampai saat ini sedang jadi sorotan publik lantaran diduga mengajarkan ajaran sesat dan menyimpang dari syariat Islam.

BACA JUGA:Panji Gumilang Diteropong Punya 256 Rekening Mencurigakan, Al Zaytun Hanya 30, Mahfud MD: Semua Masih Aktif!

Sementara itu, Ichsan Abdullah, Wasekjen Bidang Hukum dan HAM MUI, menuturkan, pihaknya telah melakukan penelitian sejak tahun 2002 lalu. 

Hasilnya, Ichsan Hidajat membeberkan tentang penemuan bukti yang validitasnya masih akurat dan relevan dengan kondisi saat ini bahwa, Ponpes Al Zaytun dengan jelas telah melakukan penyimpangan dan melenceng dari syariat Islam.

"Sebenarnya sudah jelas bukti relevan kita temukan bahwa, Ponpes Alzaytun memang menyimpang," tegas Ichsan.

Penyimpangan yang ditemukan di Ponpes Al Zaytun yakni, mengenai belum diwajibkannya salat lima waktu dikarenakan menurut pemahaman mereka saat ini Indonesia seperti zaman Jahiliyah di Mekkah dulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: