Tenaga Ahli Utama Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin Bela Ponpes Al Zaytun, Curigai Ada Kelompok Makar?

Tenaga Ahli Utama Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin Bela Ponpes Al Zaytun, Curigai Ada Kelompok Makar?

Ilustrasi--

Tenaga Ahli Utama Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin Bela Ponpes Al Zaytun, Curigai Ada Kelompok Makar?

SUMEKS.CO - Heboh, Tenaga Ahli Utama Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, membela Panji Gumilang serta menepis tudingan adanya ajaran sesat di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat.

Ali Mochtar Ngabalin mengutuk keras siapapun yang menuding Ponpes Al Zaytun, Indramayu, mengajarkan paham sesat dan menyimpang.

Bahkan, Ali Mochtar Ngabalin menyebut, puluhan ribu masa yang melakukan aksi demo meminta pembubaran Ponpes Al Zaytun hanya orang bayaran dari kelompok tertentu.

BACA JUGA:Makin Ngawur, Panji Gumilang Tegas Akan Menggagas Santri Perempuan Ponpes Al Zaytun Jadi Imam Khatib

Dikutip dari kanal youtube @suaraanda, Pernyataan itu disampaikan Ali Mochtar Ngabalin saat diwawancarai disebuah stasiun tv nasional.

"Cara kalian itu terlalu kotor sekali. Menuduh orang sesat dan macam-macam," ungkap Ali Mochtar Ngabalin.

Menurut Ngabalin, penyesatan tak mungkin dilakukan Panji Gumilang. Karena, Ngabalin merasa sangat kenal dengan sosok Panji Gumilang.

"Saya sangat kenal dengan Panji Gumilang, ga mungkin dia seperti itu," timpal Ngabalin.

BACA JUGA:NAUZUBILLAH! Ada Alumni Ponpes Al Zaytun Murtad Menikahi Pria Yahudi, Rekannya Ramai-Ramai Beri Ucapan Selamat

Terlebih, Ngabalin meyakini tuduhan di Ponpes Al Zaytun terkait dibolehkannya berzina dengan syarat membayar, dan tudingan lainnya yang muncul ke permukaan.

"Mana ada sejarah Ponpes mengajarkan seperti itu," kata Ngabalin.

Tak sampai disitu, Ngabalin juga berasumsi jika ada beberapa kelompok yang sengaja memprovokasi masyarakat dan ingin mengambil alih Ponpes Al Zaytun.

"Kalau kalian mau ambil ya ambil saja. Tapi jangan tuduh sembarangan seperti itu," ungkap Ngabalin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: