Meningkat Drastis hingga Akhir Mei 2023, Total Hotspot Karhutla di Sumsel Tercatat 670, Muratara Terbanyak
Hingga Akhir Mei total hotspot karhutla di Sumsel meningkta drastis dan tercatat 670, Kabupaten Muratara terbanyak. Foto: dok/sumeks.co.--
“Masalah anggaran harus dipikirkan. Polda ada, tapi tidak banyak. Jadi perlu juga support pemda dan perusahaan,” imbuh Kapolda.
BACA JUGA:1.120 Personel Gabungan Siap Hadapi Karhutla, Kapolda Sumsel: Perlu Sinergi Bersama
Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Musi Rawas, Darsan mengungkapkan, wilayah rawan karhutla yakni Kecamatan BTS Ulu, Muara Kelingi, Muara Lakitan, STL Ulu Terawas dan Selangit.
“Enam wilayah itu sebagian besar adalah hutan mineral dan areal perkebunan,” sebutnya.
Ada satu wilayah lagi yang juga rawan, jenis lahan gambut, di Kecamatan Megang Sakti. Luas lahan gambutnya mencapai 6 ribu hektare,” bebernya.
Kapolres Muratara AKBP Ferly Rosa Putra melalui Kabag Ops Kompol Dedi Rahmad Hidayat mengungkapkan, seluruh desa sudah disebar Maklumat Larangan Membakar Hutan dan Lahan.
BACA JUGA:Rawan Karhutla, Kabupaten Banyuasin Terbantu Curah Hujan Tinggi
“Bagi warga yang kedapatan membakar lahan akan langsung ditindak,” tegasnya.
Untuk titik api saat ini bisa dengan mudah dilacak menggunakan satelit.
Pantauan terakhir Rabu (31/5) sekitar pukul 17.41 WIB, ada 4 titik api dengan kriteria sedang.
Sedangkan di Banyuasin, kemarin terdeteksi titik api di wilayah Kecamatan Tanjung Lago dan Rantau Bayur. Daerah itu memang kawasan rawan karhutla.
“Ada dua titik api,” kata Alpian, Kepala BPBD Banyuasin. Titik api di Tanjung Lago karena warga bakar jerami bekas panen jagung.
Sedangkan di Rantau Bayur tepatnya Tebing Abang karena bakar sisa kayu untuk lahan pertanian. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: