MANTAP! Sosok Tatang Koswara Sniper Legenda Disegani Dunia, Jadi Inspirasi Prajurit Penembak Jitu Berantas KKB

MANTAP! Sosok Tatang Koswara Sniper Legenda Disegani Dunia, Jadi Inspirasi Prajurit Penembak Jitu Berantas KKB

Sosok sniper legenda Indonesia Tatang Koswara yang ditakuti dunia.--

MANTAP! Sosok Tatang Koswara Sniper Legenda Disegani Dunia, Jadi Inspirasi Prajurit Penembak Jitu Berantas KKB

SUMEKS.CO - Selain memiliki pasukan elite militer yang ditakuti dan diakui di dunia, para penjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) juga mempunyai catatan sejarah prajurit yang membanggakan.

Apalagi, sosok prajurit yang ditakuti oleh musuh sangat dibutuhkan untuk meredakan konflik yang terjadi saat ini seperti konflik dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Selain pasukan elite Kopassus, ternyata dahulu menurut catatan sejarah Indonesia punya prajurit penembak jitu (sniper) yang paling terkenal dan ditakuti musuh.

BACA JUGA:Licik! Takut Diluluhlantakkan, KKB Papua Pecah Konsentrasi Prajurit TNI-Polri dengan Nyamar Jadi Warga Biasa

Sosok tersebut adalah Peltu (purn) Tatang Koswara, legenda penembak runduk dari pasukan elite Kopassus kebanggaan Indonesia, salah satu sniper terbaik dunia.

Dilansir dari berbagai sumber, rekam jejak pria kelahiran Bandung 12 Desember 1946 ini pernah ikut dalam operasi militer Timor-Timur yang berhasil menembak musuh sebanyak 41 orang dengan senjata andalannya Winchester M-70.

Saat itu Tatang Koswara memilik sandi militer S-3 atau dijuluki Siluman-3, dan masuk sebagai dalam daftar 14 sniper terbaik dunia.

Sebelum bertempur di Timor-Timur atau saat ini Timor Leste, Tatang Koswara berlatih sniper dan kursus anti teror yang diselenggarakan Green Barets di Batujajar, Bandung.

BACA JUGA:KEREN! Bebaskan Warga dari Momok KKB Papua, Pasukan Tengkorak Kostrad Dijuluki 'Utusan Tuhan'

Masih dari catatan sejarahnya, Tatang Koswara pertama kali menembak mati target saat bertempur di Lautern.

Salah satu misi tempur Tatang Koswara yang terbanyak menghasilkan kill 41 orang, saat menghadang pasukan Fretilin di kawasan Remexico pada tahun 1977.

Pria yang mempunyai empat orang anak ini membekali diri dengan senapan Winchseter M-70, peredam suara dan 50 butir peluru kaliber 7,62 mm. 

Sesuai doktrin pelatih Green Berets, setiap sniper yang bertugas perang diperintahkan membawa 50 peluru. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: