Jaga Persaingan Sehat, Jam Buka Warung Kopi Diatur

Jaga Persaingan Sehat, Jam Buka Warung Kopi Diatur

Warung kopi Pak Fad. foto: dendi romi sumeks.co--

Dari delapan warung kopi yang eksis di Desa Penyandingan, terang Pak Fad, ada dua yang sudah berdiri sejak tahun 1980-an. Yakni warung kopi milik Hamsiun dan Pak Jabar. Walaupun warung si pemilik sudah meninggal, usaha diteruskan anak atau cucu yang bersangkutan. 

“Warung kopi yang lain di Desa Penyandingan berdiri di era 1990-an atau tahun 2000-an,” jelasnya. 

Resep warung kopi tetap bertahan? Pak Fad menuturkan bahwa kopi manis dan teh manis ukuran gelas sedang dijual hanya Rp2.000. Sedangkan kopi susu hanya Rp3.000. Kendati dijual dengan harga murah, bukan berarti kopi atau teh yang disajikan kurang manis atau gula. Kualitas kopi atau teh yang dijual dijamin manis. 

“Untuk kopi susu, kami makai (menggunakan) susu sachet,” jelas Pak Fad sembari menyebut seluruh makanan atau gorengan dijual dengan harga Rp1.000 per buah. 

Sementara itu Fendi, salah satu pelanggan warung kopi Pak Fad, menambahkan bahwa kebiasaan ngopi warga Desa Penyandingan dan Sriguna ini sudah ada sejak puluhan tahun dan tetap terjaga hingga saat ini. Pelanggannya tidak hanya warga Desa Penyandingan dan Sriguna. Tetapi juga warga desa lainnya yang pernah merasakan minum kopi di dua desa tersebut. 

BACA JUGA:Pelaku Duel Maut yang Tewaskan Pemilik Warung Kopi di Jalan Serelo Ditangkap, Bravo Pak Polisi

“Warung kopi di sini pasti jual lakso atau ketan. Mungkin due makanan itulah yang menjadi daya tarik warga lain untuk datang ngopi ke sini,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: