Jaga Persaingan Sehat, Jam Buka Warung Kopi Diatur

Jaga Persaingan Sehat, Jam Buka Warung Kopi Diatur

Warung kopi Pak Fad. foto: dendi romi sumeks.co--

Melihat Keberadaan Warung Kopi di Desa Penyandingan dan Seriguna, Kecamatan Teluk Gelam, OKI

Jaga Persaingan Sehat, Jam Buka Warung Kopi Diatur 

Kebiasaan minum kopi di warung kopi bagi warga Desa Penyandingan dan Desa Seriguna, Kecamatan Teluk Gelam, Kabupaten OKI sudah ada sejak puluhan tahu lalu dan sampai sekarang, keberadaan warung kopi di dua desa tersebut tetap eksis. Padahal dua desa tersebut bukan menjadi pusat ekonomi kecamatan. Namun kebiasaan ngopi warga dua desa tersebut membuat warung kopi atau kedai kopi bisa bertahan hingga puluhan tahun. Desa Penyandingan terdapat 8 warung kopi, sedangkan Desa Seriguna terdapat 6 warung kopi.

Berikut penuturan Hasyim alias Pak Fad, pemilik warung kopi Desa Penyandingan kepada SUMEKS.CO, Ahad 7 Mei 2023. 

DENDI ROMI – Penyandingan

Ahad pagi kemarin, wartawan SUMEKS.CO menyambangi warung kopi milik Pak Fad yang terletak di Dusun II, Desa Penyandingan. Warung kopi tersebut terletak di jalan menuju Desa Sriguna atau atau kawasan pasar. Waktu masih menunjukkan pukul 06.20 WIB, namun warung kopi milik Pak Fad yang hanya mampu tidak lebih dari 8 pelanggan, sudah disibukkan dengan hilir mudik warga yang membeli makanan atau sengaja minum kopi di kedai tersebut. 

Pak Fad dan istri berbagi tugas melayani pelanggan. Sang istri bertugas menggoreng gorengan. Sedangkan sang suami menyeduh kopi, teh atau kopi susu sesuai pesanan pelanggan. Beberapa makanan atau gorengan seperti pisang goreng, pempek, bakwan, kumbu, ketan, dan aneka makanan lainnya disajikan di warung kopi Pak Fad. Pelanggan setia warung kopi Pak Fad ini selain pendatang, juga warga Desa Penyandingan. 

BACA JUGA:Begini Pengakuan Agus Bolot yang Habisi Pemilik Warung Kopi di Jalan Serelo Palembang

Bahkan sebelum ketemu dengan warung kopi Pak Fad, wartawan SUMEKS.CO sempat nyasar ke warung kopi milik Pak Ridhon yang terletak di Jalan Lintas Tengah Komering Desa Penyandingan. Warung kopi milik Pak Rudhon yang terletak di jalan lintas, selalu ramai dikunjungi pelanggan hanya untuk minum kopi. 

Hasyim menuturkan bahwa dirinya membuka warung kopi sejak tahun 2012. Di Desa Penyandingan sendiri terdapat delapan warung kopi yang tersebar di beberapa dusun dalam desa. Untuk menjaga persaingan sehat, pemilik warung kopi di Desa Penyandingan dan Seriguna berbagi jam buka yang dibakukan seumur hidup. Yakni dari pukul 05.00-12.00, pukul 12.00-18.00, dan pukul 18.00 dini hari. Dengan pembagian jam buka atau operasional seperti itu tidak ada persaingan atau iri sesama pemilik warung kopi.

“Yang nak ngopi pagi atau Subuh, ade warung kopinye. Yang nak ngopi petang, juge ada warung kopi yang buke,” kata Pak Fad.

Yang menjadi pelanggan warung kopi miliknya, lanjut Pak Fad, selain warga Desa Penyandingan. Juga berasal dari pedagang yang berjualan kalangan (pasar sepekan) Penyandingan atau kalangan Pedamaran yang melintasi Desa Penyandingan dan Sriguna. Pelanggan warung kopi dari desa lain yang sengaja datang ke Penyandingan dan Sriguna pasti terkesan dengan racikan kopi, teh, dan kopi susu buatan pemiliknya. Selain murah, makanan yang disajikan juga antik. Yakni lakso dan ketan. Dua makanan khas Sumsel itu dijual hanya Rp5.000 per porsi. 

“Sahini (hari ini) kami dek jual lakse (lakso). Tapi kami jual pulot (ketan),” ujar Pak Fad. 

BACA JUGA:Gas Elpiji Meledak, Warung Kopi Terbakar, Dua Warga Jadi Korban

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: