HOTNEWS! Dollar Amerika Serikat Dikeroyok, Indonesia Pede Local Currency Transaction (LCT)
Negara anggota BRICS membuat mata uang baru untuk mengurangi dominasi Dollar Amerika Serikat--
BACA JUGA:Lebaran 2023, Trafik Pelanggan Telkomsel Tumbuh Hingga 11,7%
Deputi Gubenrur Senior BI Destry Damayanti data per Februari 2023 total transaksi LCT MENCAPAI Rp USD957 juta atau setara Rp 14,29 triliun dengan asumsi kurs Rp 14,942.
Pengguna LCT saat ini mencapai 2.014 pelaku. Naik dibandingkan tahun 2022 sebanyak 1.740 pengguna
Artinya pendatanganan kerjasama dengan Korea Selatan serta ekonomo China yang mulai bertumbuh pasca Covid 19 dipastikan bakal berdampak positif terhadap pelaku LCT.
Diketahui gerakan mengurangi dominasi dolar Amerika Serikat mulai bermunculan.
BACA JUGA:Ini Tips Berbiisnis Michella Ham
5 negara yakni, Brazil, Rusia, India, China, South Afrika (BRICS) bakal mengeluarkan mata uang perdagangan global bersama yang diberi nama BRICS.
BRICS singkatan nama kelima negara tersebut. Istilah ini pertama kali dipakai oleh Goladman Sachs tahun 2021.
BRICHS bertujuan membenahi tata kelola global dan reformasi keuangan yang dapat merubah kuota dan kekuatan suara di Bank Dunia maupun IMF yang diberikan kepada negara-negara berkembang
Mereka menilai, selama ini Dollar Amerika terlalu dominan memainkan perananya dalam keuangan global.
BACA JUGA:Pembiayaan Tumbuh Lebih Dari 20 Persen, Kinerja Keuangan BSI Semakin Solid
Sebagai negara ekonomi berkembang kelima negara merasa perlu membuat mata uang sendiri guna mengurangi dominasi mata uang negara paman sam.
Langkah awal dari rencana ini, Negara India melakukan upaya konsisten mengganti dollar dengan mata uang negaranya yakni Rupe.
Negara China, India, Rusia bersatu untuk keuangan global bersama, yakni Brazil,Rusia, INDIA, China dan Afrika Selatan.
Brich Agustus 2023 akan diumumkan pada KTT BRICS yang akan digelar di Afrika Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: