Menurut Ramalan, El Nino Terjang Indonesia Agustus 2023, Siap-Siap Minyak Goreng Naik

Menurut Ramalan, El Nino Terjang Indonesia Agustus 2023, Siap-Siap Minyak Goreng Naik

--

Ketut menegaskan, peran Bapanas ke depan, termasuk mencegah dampak El Nino, adalah memperkuat Cadangan Pangan Pemerintah (CPP). 

Minyak goreng yang menurutnya saat ini  berada di level 100 ribu ton. 

BACA JUGA:Polisi Tangkap Pencuri 35 Unit Samsung Galaxy Tab Milik SMKN 1 Muara Kuang Ogan Ilir, Pelakunya Tak Disangka

"Tahap awal akan ada 100.000 ton, tahap selanjutnya kita  tingkatkan menjadi 200 (ribuan ton) atau 300 (ribuan ton)", ujarnya. 

Selain itu, dari sisi distributor, dia ingin Bulog  menjadi distributor level I atau D1. 

Untuk bisa mendapatkan harga yang cukup murah dan mendistribusikannya ke berbagai daerah dan mampu mengendalikan harga di konsumen. 

“Makanya kami perkuat Bulog dan ID Food dalam  distribusi minyak goreng, minyak goreng Minyakita dan minyak goreng curah,” pungkasnya.

BACA JUGA:Pemilik Gudang BBM Ilegal di Muara Enim yang Terbakar Ditangkap, Mampu Jual 15 Ton Tiap Hari

Seperti diberitakan sebelumnya, pemanasan suhu permukaan laut atau El Nino dapat terjadi di Indonesia pada Agustus 2023. 

Fenomena ini diperkirakan akan berdampak pada pangan, termasuk minyak goreng.

Departemen Perdagangan mengantisipasi dampak lebih lanjut. Langkah ini diambil bersama Kementerian Pertanian, Badan Pangan (Bapanas) serta kementerian dan lembaga terkait lainnya.

Kasan, Kepala Biro Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan, mengungkapkan El Nino sendiri akan mempengaruhi produksi minyak sawit mentah (CPO), yang juga akan mempengaruhi produksi minyak goreng. 

“Tidak hanya satu produk sawit yang akan terdampak, tapi juga produk lain, termasuk makanan yang diproduksi di negara lain, seperti kedelai, gula dan sebagainya,” ujarnya di Kementerian Perdagangan, Kamis 27 April 2023.

BACA JUGA:Menunggu Debut Manis Timnas U-22 Indonesia Libas Filipina di Laga Perdana SEA Games 2023 Sore Ini

“Tentu pengaruh El Nino, kita perkirakan produksi turun, Gapki (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) juga melaporkan (produksi) sedikit menurun,” lanjut Kasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: