ASN Makin Cakap Digital - Literasi Digital Sektor Pemerintahan kepada Pegawai ASN Kemendikbudristek
--
Materi berikutnya mengenai Etika Digital dilanjutkan oleh Widyaiswara Ahli Madya BPSDM Kemendagri, Wawan Hermawan. Dalam penjelasannya beliau mengatakan bahwa di dua dunia ini (fisik dan maya) kita harus memperhatikan etika komunikasi dalam membuat konten media sosial.
“Etika dalam komunikasi dapat mengajak aparatur sipil negara untuk menjaga keseimbangan antara kebebasan berekspresi dan bertanggung jawab, sehingga bisa mencegah dampak negatif terhadap psikologi pengguna,” jelasnya.
BACA JUGA:Link Terbaru, Klik di Sini untuk Download GB WhatsApp Pro Update 2023 v17.30
Wawan selanjutnya menegaskan bahwa terdapat beberapa pengguna internet yang lebih mengutamakan pencitraan demi kepopuleran yang instan, merasa dirinya dipenuhi oleh obsesi untuk viral tapi tak bermoral “Mari kita tinggalkan likes, thumbs up, dan lain sebagainya, yang mana hal ini mengarahkan kita untuk mendapat perhatian tanpa memikirkan mengenai pantas atau tidak suatu hal diangkat ke media sosial. Perlu dicermati, kita tidak perlu mendapatkan perhatian atau viral tapi mengesampingkan nilai moral dan norma,” tegas Wawan.
Kepala Laboratorium Psikologi Universitas Bina Nusantara (BINUS), Cornelia Istiani memaparkan mengenai materi Budaya Digital dalam sesi materi terakhir pada batch II. Menurut Cornelia, budaya digital saat ini turut dipengaruhi oleh industri 5.0.
“Industri 5.0 juga memunculkan society 5.0, dimana setiap orang bergantung dengan teknologi serta ruang digital. Aplikasi-aplikasi yang ada di ruang digital inilah yang disebut sebagai produk budaya, namun tidak sedikit dari produk budaya tersebut yang memiliki dampak negatif sehingga kita terdegradasi,” tuturnya.
Cornelia mengatakan bahwa, masyarakat seharusnya membangun dunia digital dengan budaya digital yang baik di masa depan.
“Dan terakhir di dunia digital, jika kita bangun dunia digital yang baik maka kita akan menjadi masyarakat yang dapat memenuhi kebutuhan dan dapat menyelesaikan masalah. Caranya dengan membawa kondisi tertentu (budaya) di masa depan yang nantinya dapat menciptakan semacam keuntungan pribadi,” tegas Cornelia.
Literasi digital sektor pemerintahan kepada pegawai ASN Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ini merupakan salah satu upaya literasi digital untuk sektor pemerintahan dalam rangkaian kegiatan program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo). Program Indonesia Makin Cakap Digital bertujuan untuk memberikan literasi tentang teknologi digital kepada 50 juta masyarakat Indonesia hingga tahun 2024.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: