Polda Sumatera Selatan Akan Tempatkan Personel Brimob di Kawasan Rawan Karhutla

Polda Sumatera Selatan Akan Tempatkan Personel Brimob di Kawasan Rawan Karhutla

Kapolda Sumsel, Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK berkesempatan melakukan peninjauan peralatan BPBD Provinsi Sumsel. Foto: dokumen/sumeks.co --

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Polda Sumatera Selatan akan melakukan langkah untuk mengatisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Salah satunya yakni dengan menempatkan personel Sat Brimob Polda Sumatera Selatan untuk melakukan patroli di sejumlah kawasan rawan karhutla.

Antisipasi dan penanganan karhutla tidak bisa hanya bergantung dari pemerintah maupun pihak berwajib saja. Dalam hal ini, peran masyarakat juga sangat penting dan dibutuhkan.

Hal tersebut ditegaskan oleh Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol A Rachmad Wibowo saat melakukan kunjungan sekaligus silaturahmi ke kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel.

BACA JUGA:Karhutla Terus Meningkat, Terluas di Kabupaten Ogan Ilir dan Muratara

"Kita akan melakukan langkah menempatkan anggota Sat Brimob hingga patroli yang dilakukan nantinya untuk melakukan antisipasi terjadinya karhutla, khususnya wilayah rawan karhutla," tambahnya.

Kapolda menjelaskan, bahwa di tahun ini Menteri Koordinator bidang Politik, hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mempimpin mengenai permasalahan Karhutla ini.

"Khusus di tahun ini kita mendapatkan informasi dan telah dilakukan rapat koordinasi lintas kementerian dan lembaga yang dipimpin Menteri Mahfud MD dalam mengecek, antisipasi dan kesiapan setiap daerah yang rawan kebakaran hutan dan lahan,” ujar Kapolda. 

Mengecek kesiapan baik secara organisatori, personel maupun teknologi, yang disiapkan untuk mengahadapi kemungkinan kebakaran hutan dan lahan.

BACA JUGA:Lima Hari, Karhutla di Ogan Ilir Lahap 12 Hektare Lahan

"Tahun ini memang tidak dipimpin langsung oleh Presiden RI Jokowi, tapi kita pastikan beliau tidak mengabaikan tahun 2023 dengan terus melakukan monitoring kegiatan yang dilakukan tersebut," katanya.

Dirinya menuturkan, bahwa karhutla tidak hanya berdampak pada kesehatan, ekonomi, kerusakan lingkungan, tetapi juga dapat mengganggu stabilitas negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia. 

“Menteri Mahfud tidak ingin hal itu terjadi, meski dalam kurun waktu dua tahun terakhir hal itu tidak terjadi dan karhutla dapat diantisipasi dengan baik,” tandas Kapolda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: