Tol Trans Sumatera Palembang - Inderalaya, Pertama Kali Diresmikan Presiden Joko Widodo
Tol Palembang - Inderalaya, Sumatera Selatan yang menjadi bagian Tol Trans Sumatera. --dok : sumeks.co
PALEMBANG, SUMEKS.CO - Jalan Tol Palembang-Indralaya (Palindra) merupakan jalan tol pertama yang dibangun di Provinsi Sumatera Selatan.
Dalam pengerjaannya, jalan tol Palindra menggunakan metode Vacuum Consolidation Method (VCM) yang pertama kali diterapkan di Indonesia.
Tol Palindra jadi jalan tanpa hambatan pertama di Bumi Sriwijaya. Jalan Tol sepanjang 21,9 km ini sukses dibangun HKI di atas lahan yang sebagian besar merupakan rawa-rawa.
Untuk itulah HKI melakukan Penerapan teknologi VCM yang dapat membuat kadar air dan udara dalam tanah akan berkurang. Sehingga tanah akan lebih mudah turun dan padat.
BACA JUGA:Gubernur Sumsel Tinjau Tol Indralaya-Prabumulih, ini Spesifikasinya
Pada jalan tol inilah, HKI berhasil memperkenalkan salah satu metode soil improvement.
Keunggulan penggunaan teknologi VCM ini selain menghemat sumber daya dengan meminimalisir alat berat, teknologi VCM ini juga meminimalisir lereng yang tidak stabil.
Tak mudah untuk membangun jalan tol di kawasan ini. Pasalnya, sepanjang ruas tol dipenuhi rawa berair di dalam tanah.
Kemudian air tersebut disedot (divakum) lalu dialirkan ke tempat penampungan sementara.
BACA JUGA:Sumatera Selatan Segera Miliki Jembatan Tol Terpanjang di Indonesia
Sehingga, tanah menjadi lebih cepat padat dan siap dibangun jalan tol di atasnya.
Selain menjadi tol pertama yang ada di Sumatera Selatan, ternyata Palindra merupakan Tol Trans Sumatera pertama yang diresmikan oleh Presiden Jokowi.
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meresmikan Tol Palindra Seksi I ruas Palembang–Pamulutan sepanjang 7,8 km pada 2017 lalu.
Pembangunan jalan tol ini membutuhkan lahan seluas 302 hektare dengan menghabiskan dana sekitar Rp3,4 triliun.
BACA JUGA:Tercatat 13.045 Mobil Melintasi Ruas Tol Kayuagung-Palembang di Hari Puncak Libur Natal
Dana tersebut bersumber dari Penyertaan Modal Negara (PMN), investasi swasta, dan pinjaman ke PT Hutama Karya sebagai kontraktor yang ditunjuk pemerintah.
Dibanding tol yg lain, pembangunan Palindra ini membutuhkan biaya yang hampir 1,5 kali lipat lebih besar.
Hal demikian dikarenakan pembangunan tol Palindra harus mengeruk tanah sedalam 7 meter, dan mengurangi kandungan air rawa sebelum dipadatkan kembali menggunakan tanah.
Diketahui, total panjang tol Palindra mencapai 22 km terdiri dari tiga seksi yakni, seksi I ruas Palembang-Pamulutan (7,8 km), seksi II Pamulutan – KTM (4,9 km) dan seksi III KTM– Simpang Indralaya (9,3 km).
BACA JUGA:Tol Palembang Betung belum Nyambung, Pemudik Nataru 2022 Waspada di Ruas Ini Jalintim Bergelombang
Ruas Tol Palembang - Inderalaya, Sumatera Selatan. --dok : sumeks.co
Pembangunannya telah dimulai sejak tahun 2015 lalu dan rampung secara keseluruhan pada 2018. Kini, tol Palindra menjadi tol penghubung dari berbagai arah di Sumatera Selatan.
Seiring dengan adanya penambahan tol yang akan dibangun diantaranya tol Kayuagung-Palembang-Betung (Kapal Betung), Indralaya-Prabumulih, dan tol lainnya.
Setidaknya, dengan adanya tol yang dibangun di Bumi Sriwijaya saat ini, dapat memperpendek jarak tempuh masyarakat Sumatera Selatan lebih kurang satu jam dari sebelumnya melalui jalan lintas Sumatera.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: