Sebutan Bagian-Bagian Rumah Khas Masyarakat Palembang, Nomor 7 Sambar Angin, Apa Maknanya?
Rumah warga kawasan Seberang Ulu, Kota Palembang yang berbentuk panggung.--dok:sumeks.co
Baik itu menggunakan papan kayu berkualitas tinggi seperti kayu meranti, unglen, hingga kayu berkualitas rendah seperti kayu racuk.
Sento
Dalam membuat atap rumah panggung ciri khas Palembang, tentunya tidak terlepas dari pembuatan kerangka-kerangka penunjang terlebih dahulu.
BACA JUGA:5 Bahasa Palembang Ini Sering Diucapkan Saat Kesal, Jangan Salah Akibatnya Bisa Fatal
Kerangka tersebut oleh masyarakat Palembang biasanya disebut dengan Sento atau dalam istilah pertukangan disebut Taso.
Berbeda dengan Taso yang berbahan besi aluminium, Sento oleh masyarakat Palembang terbuat dari bahan kayu kuat seperti kayu meranti ataupun kayu unglen.
Lawang
Sebenarnya penyebutan lawang oleh masyarakat Palembang juga sama dengan bahasa Jawa, yang artinya pintu.
Lawang ini juga berbahan dasar kayu, kemudian dirakit dengan kerangka pintu kayu yang disebut kusen.
BACA JUGA:Warga Palembang Perlu Bantuan Polisi? Hubungi Nomor 081370002110
Bahannya pun sama, yakni banyak menggunakan bahan kayu berkualitas tinggi, sehingga dapat tahan lama dan tidak mudah lapuk.
Penyebutan Lawang dalam suatu bangunan panggung khas Palembang, sering diucapkan Lawang Jabo atau pintu utama rumah bagian depan serta Lawang Buri yakni pintu rumah bagian belakang, berdekatan dengan dapur.
Garang
Garang bukan diartikan pemarah, bengis ataupun ganas, namun garang yang satu ini adalah merujuk pada bagian depan bangunan atau rumah seperti teras rumah.
Garang pada struktur bangunan rumah panggung orang Palembang, dari tiang hingga lantai terbuat dari kayu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: