Ternyata, Gedung Kantor Pos Palembang, Pernah Diperebutkan Belanda dan Jepang
Bangunan Kantor Pos Palembang, tempo dulu, yang terletak di Jl Merdeka, Kota Palembang. --net
PALEMBANG, SUMEKS.CO - Gedung Kantor Pos PALEMBANG di Jl Merdeka, Kota PALEMBANG, didirikan tahun 1928.
Dibangun oleh pemerintah Kolonial Belanda, yang ketika itu berkuasa. Atapnya seperti kubah sama seperti kantor pos dan Telkom di kota lainnya.
Pada awal pendiriannya, bangunan ini menjadi bagian pelayanan satu atap karena di satu kantor terdiri dari bebeberapa pelayanan yaitu pos, telegram, dan telekomunikasi.
Sejak tentara Jepang masuk ke Sumatera pada 1942, disusunlah organisasi Pos Telegrap dan Telepon (PTT) yang berpusat di Singapuradinamakan Shonan (Ghunseikanbu).
BACA JUGA: Fakta Tentang Kawasan di Km 5 Palembang Diberi Nama Talang Ratu, Dulu Banyak Pohon Bidara
Sebagai cabang pusat untuk Pulau Sumatera didirikan tiga kantor “Denseisyo” yang berkedudukan di Medan untuk daerah Aceh, Tapanuli dan Sumatera Timur. Lalu, Sumatera Barat, Riau dan Jambi.
Sedangkan, di Sumsel untuk daerah Palembang, Bengkulu, Lampung, Bangka dan Bliton Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal POS dan Telekomunikasi.
Tak lama didirikan, pasukan Belanda menghancurkan semua peralatan di Kantor Pos guna merebut organisasi PTT dari Jepang.
Hingga akhirnya, Jepang berhasil mempertahankan organisasi tersebut dan memperbaiki kembali semua peralatan PTT.
BACA JUGA:Nama Talang Keramat, Ternyata Berawal dari Kisah Pilu Sang Buaya Berwujud Manusia
Sejak Indonesia memproklamasikan kemerdekaan dan masuk pada masa orde Baru, sesuai Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 63 tahun 1966 Kementrian Pos dan Telekomunikasi di ubah statusnya menjadi Departemen Pos dan Telekomunikasi yang dipimpin oleh Menteri Perhubungan.
Keadaan Pos cabang Palembang pada awal Orde Baru masih memprihatinkan. Pendirian Pos tidak memenuhi syarat dan banyak di pakai ssbagai ruangan sewaan.
Dengan demikian Dinas Pos tidak dapat memberikan pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat.
Untuk meningkatkan pelayanan maka sejak awal orde baru melalui pelita, pemerintah menambahkan sarana alat angkut baik roda dua ataupun roda empat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: