Perencanaan Pembelajaran yang Baik Dimulai dari Penilaian Awal yang Komprehensif
Hendra Lesmana-foto:doksumeksco-
Guru juga sebaiknya mengelompokkan data siswa sesuai dengan kebutuhan belajar siswa tersebut. Data yang dikumpulkan dari siswa berupa kesiapan
belajar, minat atau ketertarikan, dan profil belajarnya. Data tersebut digunakan sebagai dasar untuk membuat keputusan tentang penyesuaian pembelajaran yang akan dilakukan.
Siswa hanya dikelompokkan saja dalam instrumen asesmen awal tetapi saat proses pembelajaran tetap dilakukan secara bersama-sama di kelas.
Guru sering kali melewatkan proses asesmen awal ini dan hanya menganggap bahwa asesmen awal hanya pada aspek kognitifnya saja. Pembelajaran yang dihasilkan menjadi tidak berdiferensiasi dan tidak sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.
Padahal, seharusnya semua aspek juga perlu dinilai. Aspek afektif dan psikomotoriknya harus dinilai terlebih dahulu sebelum guru memutuskan untuk menggunakan diferensiasi dalam pembelajaran.
Dalam menyusun asesmen awal atau yang dulu disebut asesmen diagnostik (diagnostic assessment), guru dapat membuat pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk angket singkat berisi 5-10 pertanyaan isian singkat.
Angket ini digunakan untuk meng-eksplore kebutuhan siswa menurut minat siswa yang berkaitan dengan afektif dan psikomotor siswa.
Setelah diperoleh hasilnya, guru dapat mengelompokkan siswasiswa pada 3 besar kelompok minat yang memiliki kecenderungan misal pada auditori, visual, dan
kinestetik. Kalaupun 3 kelompok besar minat maupun kesenangan tidak menggunakan parameter tersebut, dapat juga digunakan hobi yang tidak jauh dari 3 kelompok tersebut. Bisa saja nanti ada
3 besar kelompok hobi yaitu misal bernyanyi, menggambar, dan jalan-jalan. Ketiganya juga memiliki kaitan dengan 3 kelompok awal.
Setelah dilakukan pengelompokan, yang dilakukan oleh guru selanjutnya adalah menyusun rencana pembelajaran berdasarkan tiga kelompok besar tersebut.
Siswa yang senang bernyanyi dapat diberikan pembelajaran yang prosesnya menggunakan kesenangan siswa dalam bernyanyi dalam membelajarkan siswa.
Misal, guru menyampaikan suatu materi menggunakan lagu agar mereka mudah dalam memahami materi.
Untuk siswa yang senang menggambar, guru dapat menggunakan gambar yang memiliki detail sebagai media untuk menyampaikan materi.
Untuk siswa yang senang jalan-jalan dapat diminta siswa untuk mencatat benda-benda yang ditemuinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: