Nama Talang Keramat, Ternyata Berawal dari Kisah Pilu Sang Buaya Berwujud Manusia

BACA JUGA:Berasal dari Kabupaten OKU, Rumah Ulu Tahan Guncangan Gempa

Buaya anak suami-istri ini terkenal paling jagoan dan kuat di antara buaya lainnya yang terdapat di sungai tersebut. 

Daerah yang tadinya belum bernama menjadi terkenal, sejak buaya tersebut sering menjadi pemenang. 

Buaya ini kadang-kadang dapat berubah wujud menjadi manusia dan dikenal dengan nama Raden Matta Muhammad Tah atau Ali Akbar. 

Ukuran buaya ini sangat besar dibandingkan Buaya pada umumnya. Suatu ketika ketika sedang begalang berjemur di daerah Tanjung Laga, Buaya (Raden Matta Muhammad TAh alias Ali Akbar) ditembak Belanda. 

BACA JUGA:10 Tempat Wisata Favorit Liburan di Palembang, Nomor 10 Surga Tersembunyi

Tembakan tersebut tak dapat dielakkan oleh Buaya tersebut, sehingga buaya itu luka parah.

Dalam keadaan luka parah Buaya tersebut dengan terseok-seok pulang ke rumah orang tuanya. 

Daerah cekukan yang dilewatinya konon menjadi sungai (daerah yang ada airnya) di daerah Talang Keramat. 

Buaya tersebut pulang, hendak menemui Ibunya yang begitu menyayanginya. Dengan penuh kasih sayang, Buaya tersebut diobati dan dirawat oleh Ibunya. 

BACA JUGA:5 Jembatan Terpanjang dan Ikonik di Pulau Sumatera, Ampera Peringkat Kelima

Karena luka yang diderita oleh Buaya tersebut terlalu parah, akhirnya Buaya itu mati.  Terlihatlah wujud asli buaya tersebut yang berubah wujud menjadi manusia. 

Akhirnya, dikuburkan di daerah dekat tempat tinggalnya, di Talang Keramat. 

Saking besar ukuran badannya menyebabkan kuburan, Buaya tersebut juga berukuran panjang. Oleh masyarakat di daerah Kenten, kuburan itu dikenal dengan nama Keramat Panjang.

Kini makam Sang Buaya atau juga yang dikenal dengan nama Raden Mata Muhammad Tah alias Ali Akbar masih sering dikunjungi orang dan makamnya dijaga.(*)

Sumber: