Pelangi Sumsel Kembali Jadi Raja di FORNAS VIII NTB, Raih Emas Bergengsi Aduan Katun

Pelangi Sumsel Kembali Jadi Raja di FORNAS VIII NTB, Raih Emas Bergengsi Aduan Katun

Pasukan Dapunta Hyang dengan kekuatan 11 orang pegiat layang-layang, saat tampil di FORNAS VIII NTB 2025.--

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Perkumpulan Pelayang Seluruh Indonesia (PELANGI) Sumatera Selatan, sukses membawa kembali medali emas bergengsi pada nomor pertandingan Aduan Benang Katun pada FORNAS VIII NTB yang berlangsung tanggal 28-29 Juli 2025 lalu.

Ketua Pengprov PELANGI Sumsel, Eka Subakti, S.E menyampaikan, pada FORNAS VIII ini timnya diberi nama pasukan Dapunta Hyang dengan kekuatan 11 orang pegiat layang-layang.

Pegiat layang-layang ini berasal dari kabupaten Muara Enim, Musi Banyuasin, serta Kota Palembang

FORNAS kali ini PELANGI meraih satu medali emas nomor aduan katun, dan satu perunggu aduan gelasan bebas atas nama Juni Siswanto.

BACA JUGA:Ini Klasemen Akhir Perolehan Medali FORNAS VIII 2025, Sumsel Peringkat 8 Nasional dengan 43 Emas

BACA JUGA:Wapres Gibran Tutup FORNAS VIII di NTB 2025, Cek Ini Klasemen Sementara, Kontingen Sumsel Peringkat Berapa?

Kemudian, satu medali perunggu pada nomor layangan Kreasi 3 dimensi (perahu Bidar) atas nama M Yunus yang biasa dipanggil kakek. 

"Alhamdulillah, medali emas Aduan Gelasan Katun kembali ke pangkuan Bumi Sriwijaya, ini pembuktian bahwa Sumsel adalah "raja" gelasan katun," ujar Eka, Minggu, 3 Agustus 2025.

Gelasan katun tersebut yakni dengan layang-layang khas Palembang yang lentur, mampu bermanuver sangat baik pada kekuatan angin di atas 23 km/jam yang cukup kencang di Kota Mataram.

"Emas katun ini kami persembahkan untuk pegiat aduan katun khususnya Kota Palembang dan Sumatera Selatan," lanjut Eka.

BACA JUGA:LUAR BIASA! Siswa SMAN 1 Payaraman Ogan Ilir Persembahkan Emas Bola Sundul Fornas NTB 2025 untuk Sumsel

BACA JUGA:MENYALA! ALTI Sumsel Juara Umum Fornas VIII NTB 2025, Ini Daftar Peraih Medalinya

Dengan capaian ini, Pengprov PELANGI Sumsel sedang merancang sistem pertandingan dengan pola kompetisi liga.

Hal tersebut sebagai upaya menyeleksi potensi pegiat, meningkatkan kemampuan para pegiat layangan aduan dan layangan Kreasi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait