Memaknai Perjuangan Fatmawati Soekarno di Spesial Hari Ibu, Menjahit Bendera Pusaka Ketika Hamil Tua

Memaknai Perjuangan Fatmawati Soekarno di Spesial Hari Ibu, Menjahit Bendera Pusaka Ketika Hamil Tua

Ibu Fatmawati Soekarno ketika menjahit Bendera Pusaka.-Foto: arsip Kompas-

Ia mengalami serangan Jantung saat pesawat transit, beliau meninggal di rumah sakit General Hospital. Bunda Fatmawati meninggal di usia 57 tahun dan dimakamkan di TPU Karet Bivak Jakarta.

Pahlawan Nasional

Untuk mengenang jasanya, Fatmawati kemudian diberi gelar Pahlawan Nasional, melalui surat Keputusan Presiden RI Nomor 118/TK/2000 tanggal 4 November 2000 yang dikeluarkan era Presiden Abdurrahman Wahid. 

Monumen Fatmawati

Jejak sejarah Fatmawati Soekarno tetap terjaga hingga kini. Diantaranya, wisata sejarah Rumah Fatmawati Soekarno dan Monumen Fatmawati di Simpang Lima, Ratu Samban Kota Bengkulu tidak jauh dari rumah Fatmawati.

Selain itu, untuk mengenang jasa beliau Bandara Bengkulu juga diberi nama Bandara Fatmawati Soekarno.  Monumen Fatmawati tersebut menceritakan sejarah perjuangan Fatmawati saat menjahit Bendera Pusaka.

Monumen itu sebuah hasil Mahakarya Maestro patung Indonesia dari Bali I Nyoman Nuarta. Monumen Fatmawati yang sedang menjahit tersebut memiliki tinggi 7 meter, yang terdiri atas dudukan setinggi 2 meter dan patung setinggi 5 meter.

Di dalam Rumah Fatmawati atau wisata sejarah Bengkulu mengenang kehidupan seorang Fatmawati Soekarno sang Penjahit Bendera Pusaka.

Ibu Fatmawati menjadi Ibu Negara Pertama RI dari tahun 1945 hingga 1967. Merupakan istri ketiga dari Presiden Soekarno yang berasal dari Bumi Raflessia. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarkaur.disway.id