PBNU Bersama Prudential Syariah Perkuat Komitmen melalui Kemitraan Strategis Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
(kiri-kanan) Qohari Cholil, Direktur Eksekutif LAZISNU PBNU; Omar Sjawaldy Anwar, Presiden Direktur Prudential Syariah; KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), Ketua Umum PBNU; KH Habib Ali Hasan Al Bahar, Lc., M.A, Ketua LAZISNU; dan Moesafa, Sekretaris LAZI--
Apabila dibandingkan secara global, jumlah populasi muslim di Indonesia setara dengan 12,30% dari populasi muslim dunia yang sebanyak 1,93 miliar jiwa.
(Kiri-kanan) Qohari Cholil, Direktur Eksekutif LAZISNU PBNU; Rina Sa’adah, Wakil Ketua LAzisnu; KH Habib Ali Hasan Al Bahar, Lc., M.A,Ketua LAZISNU; Omar Sjawaldy Anwar, Presiden Direktur Prudential Syariah; Moesafa, Sekretaris LAZISNU; dan Paul Setio Kar--
Laporan ini memperlihatkan besarnya potensi yang dimiliki Indonesia untuk mendorong ekonomi Syariah sebagai sumber pertumbuhan yang kuat dalam mendukung ketahanan ekonomi nasional dan pada akhirnya, membuktikan keabsahan Indonesia sebagai pusat ekonomi Syariah global.
Komitmen berkelanjutan Prudential Syariah untuk menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi Syariah nasional didukung oleh 3 strategi: inovasi, kolaborasi, dan digitalisasi. Hingga saat ini, Prudential Syariah telah melayani dan melindungi lebih dari 500.000 peserta dan secara konsisten melakukan upaya meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan Syariah.
BACA JUGA:Sopir Ekspedisi Lintas Sumatera 6 Kali Cabuli Bocah, Modus Mampir ke Rumah Makan
Melalui Sharia Knowledge Centre (SKC), Prudential Syariah berdedikasi untuk membantu meningkatkan literasi dan inklusi ekonomi Syariah masyarakat Indonesia, serta menjadi medium kolaborasi seputar perekonomian dan keuangan Syariah.
SKC memiliki pilar informasi, literasi, inovasi, dan kolaborasi, dan dibagi menjadi empat kanal penting, yaitu; Edukasi, Regulasi dan Data, Penelitian dan Pengembangan, serta Bincang Syariah.
“Kami sangat mengapresiasi PBNU atas terbukanya kerja sama ini. Kemitraan dengan PBNU juga merupakan manifestasi dari sikap gotong royong yang menjadi prinsip utama Syariah, dalam hal ini untuk mengedukasi masyarakat dan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan Syariah. Ke depannya, kami akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, regulator, dan para pemangku kepentingan terkait lainnya untuk meningkatkan literasi dan inklusi Syariah agar masyarakat dapat hidup lebih sehat dan sejahtera,” tutup Omar.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: