Peringatan HUT Kabupaten Muara Enim ke-76 Tahun 2022 Berlangsung Khidmat dan Meriah

Peringatan HUT Kabupaten Muara Enim ke-76 Tahun 2022 Berlangsung Khidmat dan Meriah

Pj Bupati Muara Enim, Kurniawan menyerahkan potongan tumpeng kepada Gubernur Sumsel, H. Herman Deru.--


Gubernur Sumsel mengahadiri bersilatuhrami dengan aparatur pemerintah desa.--

Ground Breaking Pembangunan Tembok Penahan Sungai Enim

Setelah Rapat Paripurna Istimewa di Gedung DPRD Kabupaten Muara Enim, Gubernur Sumsel H. Herman Deru bersama Pj Bupati Muara Enim Kurniawan, melakukan Ground Breaking Pembangunan Tembok Penahan Sungai Enim, di Pasar Mambo 1 Muara Enim.

BACA JUGA:Pinjaman Lunas, Sertifikat Tanah Tak Dikembalikan, Oknum Ketua Gapoktan Dilaporkan ke Polisi

Pembangunan tembok penahan Sungai Enim antara Jembatan Enim I dan Jembatan Enim II ini merupakan hibah dari PT Bukit Asam Tbk dengan panjang 1.809 Km, senilai Rp 106 miliar lebih.

Pada kesempatan tersebut, diadakan penandatangan naskah perjanjian hibah daerah antara Pemkab Muara Enim dengan PT Bukit Asam.

Pj Bupati Muara Enim, Kurniawan, mengatakan dinding panahan dibangun agar penataan kota lebih indah, bersih, dan rapi, sekaligus upaya melindungi masyarakat dari longsor atau abrasi bantaran Sungai Enim.

Gandeng FORSAPSS Beri Literasi Peran Perempuan kepada Masyarakat

Masih dalam rangkaian HUT Kabupaten Muara Enim, Pemkab Muara Enim menggelar Tabligh Akbar di Balai Agung Serasan Sekundang (BASS), sekaligus mengukuhkan FORSAPSS di 22 kecamatan dalam Kabupaten Muara Enim.


Gubernur Sumsel menutup gebyar UMKM.--

BACA JUGA:Dahlan Iskan Hadiri Pembukaan Porwanas Jatim, Jadi Buruan Welfie

Hadir dalam acara ini Pj Bupati Muara Enim Kurniawan, Ketua TP PKK Sumsel Hj. Feby Herman Deru, Pj Ketua TP PKK Muara Enim Nurmala Sari, dan para pejabat Sumsel serta Muara Enim.

Pada sambutannya, Gubernur Sumsel H. Herman Deru mengajak FORSAPSS meliterasi masyarakat tentang hukum terutama tentang perempuan.

“Tugas FORSAPSS, yang anggotanya kebanyakan terdiri dari ibu-ibu, adalah memberikan literasi dan wawasan tentang agama, seperti hak dan kewajiban wanita,” ungkap Herman Deru.

Literasi ini penting, karena banyak sekali ditemukan para wanita yang sudah berumah tangga tidak mendapatkan haknya dan malah menjadi korban kekerasan rumah tangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: