Punya Wilayah Terluas se Sumsel, Kabupaten Banyuasin Hanya Miliki 2 Dokter Hewan

Punya Wilayah Terluas se Sumsel, Kabupaten Banyuasin Hanya Miliki 2 Dokter Hewan

Program pengembangan sapi di Kabupaten Banyuasin.-Foto: Aqda/sumeks.co-

BANYUASIN, SUMEKS.CO - Kabupaten BANYUASIN krisis tenaga dokter hewan. Dengan wilayah yang sangat luas saat ini BANYUASIN hanya miliki dua dokter hewan.

"Kita hanya miliki dua dokter hewan," kata Kepala Dinas perkebunan dan Peternakan Kabupaten Banyuasin, Edil Fitriadi.

Tentunya dua dokter hewan itu, kata Edil, masih sangat kurang dengan kondisi Banyuasin yang luas dengan 304 desa dan kelurahan lebih yang tersebar di 21 kecamatan. Padahal Idealnya menurut Edil jumlah dokter hewan yaitu satu kecamatan ada dua dokter hewan.

"Itu idealnya, dua dokter hewan di tiap kecamatan, " jelasnya.

BACA JUGA:Tusuk Mantan Kakak Saat Pulangkan Keponakan, Pelaku Diduga Alami Gangguan Mental

Pastinya untuk sementara waktu ini, dua dokter hewan yang ada saat ini tentunya ekstra keras dalam bekerja menangani persoalan kesehatan hewan yang ada di Kabupaten Banyuasin.

Terlebih lagi Kabupaten Banyuasin telah ditetapkan sebagai lokasi pengembangan kawasan sapi potong. Berdasarkan peraturan menteri pertanian Republik Indonesia.

"Sehingga Banyuasin pada tahun 2021 lalu mendapat program Desa Korporasi sapi dengan bantuan 1000 ekor sapi,"ucapnya.

Diharapkan desa korporasi sapi dapat berkembang dan menjadi kawasan pengembangan sapi potong.

BACA JUGA:Pengunjung dan Pemandu Hiburan Diamankan Tim Operasi Yustisi

Mengatasi kekurangan dokter hewan itu, ke depannya Pemkab Banyuasin akan berkerjasama dengan universitas seperti IPB dan UGM untuk memenuhi kebutuhan itu.

"Kita akan jalin kerjasama, mudah mudahan tercapai," harapnya.

Apalagi Kabupaten Banyuasin sendiri telah memiliki dua pusat kesehatan hewan yang berada di Kecamatan sembawa dan Tanjung Lago.

"Peternak hewan yang ingin konsultasi dan lain sebagainya, bisa datangi puskeswan tersebut," tuturnya.

Bupati Banyuasin Askolani sendiri mengungkapkan ingin mewujudkan swasembada daging di Kabupaten Banyuasin dengan meluncurkan program 1 Kepala Keluarga 1 sapi.

"Ini dilaksanakan,  agar swasembada daging di Banyuasin bisa sukses dan terwujud," katanya.

Program 1 kepala keluarga 1 sapi ini bertujuan untuk peningkatan mutu genetik sapi lokal (upgrading) dengan introduksi bibit sapi unggul, peningkatan produksi daging dengan penyebaran sapi-sapi unggul.

"Jadi bisa untuk dipelihara dan dikembangkan petani peternak di Banyuasin," terangnya.

Tentunya menurut Askolani peranan dari pihak terkait seperti dokter hewan dan lain sebagainya, agar hal itu dapat berjalan lancar dan sukses. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: