Wahyu Olah Rotan Menjadi Kerajinan Tangan, Produknya Rambah Pasar Nasional

Wahyu Olah Rotan Menjadi Kerajinan Tangan, Produknya Rambah Pasar Nasional

Sejumlah pekerja di tempat pengolahan rotan milik Wahyu, membersihkan rotan. -Zulkarnain-

MUSI RAWA, SUMEKS.CO - Rotan jika dikelola secara maksimal bisa menjadi beragam bentuk furnitur seperti kursi, meja, lemari, rak piring, tempat tidur, ayunan, hingga kapal kayak.

Wahyu, pengrajin rotan di Kabupaten Muratara, menuturkan hampir 80 persen rotan pasar nasional, berasal dari wilayah Sumatera. Diantaranya Musi Rawas dan Musi Rawas Utara (Muratara).

“Namun masih minim kesadaran masyarakat lokal untuk memanfaatkan rotan sebagai peluang usaha untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah,” katanya kepada SUMEKS.CO, Minggu, 13 November 2022.

 Wahyu mulai menggeluti rotan pada tahun 2017. Masuk ke Muratara mencari rotan dengan suku anak dalam. 

BACA JUGA:Jalan Berlubang di Jalinsum Muratara Kembali Menelan Korban Jiwa, Sejak 2013 Tidak Pernah Diperbaiki

“Rotan di sini banyak sekali, dan lebih mudah di dapat dari pada di wilayah Kalimantan dan Sulawesi," bebernya.

Rotan dari Muratara dikirim Wahyu ke wilayah Cirebon, Provinsi Jawa Barat, untuk dikelola menjadi beragam furniture. Dan produk itu dipasarkan di pasar nasional maupun internasional.

Karena peluang yang cukup menjanjikan, selain mengumpulkan rotan untuk dikirim ke luar Sumsel. Wahyu juga mengolah rotan sebagai bahan kerajinan tangan.

Wahyu membeli dengan petani seharga Rp2.000 - Rp2.500 per kilogram. Rotan dijemur dan dibersihkan untuk selanjutnya diolah menjadi kerajinan tangan.

BACA JUGA:Tambang Emas Liar di Muratara Masih Marak, Aliran Sungai Rawas Semakin Keruh

"Alhamdulillah, saya saat ini sampai kewalahan menghadapi banyaknya pesanan. Banyak yang minta dibuatkan kursi, meja dan sebagainnya," bebernya. 

Jenis kerajinan tangan yang diproduksi,  cukup heragam. Dalam satu minggu bisa menghasilkans ekitar 70 unit kerajinan tangan, tergantung dengan ukuran dan tingkat kerumitan dalam proses pembuatan.

Sementara itu, Nurjanah (60) warga sekitar yang ikut mengambil upahan pembersihan rotan mengaku sudah bekerja menjadi buruh bersih rotan sudah sejak dua tahun terakhir. 

"Untuk upahnyo Rp500/Kg, dalam satu hari bisa dapat 80 Kg. Jadilah untuk jajan sehari hari," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: