Ini Pemicu Aksi Tawuran Antar Remaja di 3/4 Ulu, Sering Lempar Bom Molotov
Tangkapan layar kedua pemuda saling serang menggunakan parang panjang. Hingga saat ini polisi masih memburu kedua pemuda tersebut. Foto : dokumen/sumeks.co --
PALEMBANG, SUMEKS.CO - Tawuran antara sekelompok remaja di Jl KH Azhari Kelurahan 3/4 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang, kembali terjadi pada Jumat 9 Oktober 2022 lalu.
Arifin Klender, salah satu tokoh pemuda Kelurahan 3/4 Ulu, menuturkan aksi saling serang sekelompok remaja di kawasan tersebut sudah terjadi sejak bertahun-tahun silam.
"Bukan hanya sekali dua kali, namun aksi saling serang antar kelompok remaja ini sudah terjadi bertahun-tahun silam, sudah sering juga aparat kepolisian menindak tegas, namun mereka sepertinya tidak jera," kata Arifin Klender, diwawancarai Ahad 9 Oktober 2022.
Sepengetahuan Arifin, dari bertahun-tahun silam tidak ada sebab musabab atau pemicu tawuran antar kelompok pemuda itu terjadi. Aksi tawuran terjadi saat mereka sedang nongkrong ataupun berkumpul antar kelompok.
BACA JUGA:Dua Remaja Saling Serang Pakai Parang Panjang di Kelurahan 3-4 Ulu, Videonya Viral
"Mereka ini mulanya nongkrong dipinggir jalan dekat Mushollah, biasanya usai hujan membuat onar hingga akhirnya terjadilah aksi saling serang dengan kelompok lainnya," terang Arifin.
Aksi saling serang kelompok remaja ini dilakukan antar lorong yakni beberapa remaja berusia dari mulai 10 tahun sampai uan 20 tahunan. Tidak hanya menggunakan senjata tajam, namun juga membawa semacam bom molotov dari botol kaca yang berisi minyak dan dibakar.
"Saking serang juga kadang menggunakan sejenis bom molotov yang dilemparkan ke kelompok remaja lain, tak jarang mengenai rumah warga," ujarnya.
Pria yang juga ketua organisasi Masyarakat Miskin Kota (MMK) Provinsi Sumsel ini, sangat menyayangkan seringnya terjadi insiden tawuran antar kelompok remaja yang meresahkan masyarakat yang melintas didaerah tersebut.
BACA JUGA:Tawarkan Jasa ‘Sepong’, Pria Ini Malah Kehilangan Uang dan Handphone
Menurut Arifin, kurangnya kontrol pengawasan dari orang tua serta kurangnya peran serta dari perangkat RT setempat, menjadi salah satu pemicu hingga aksi tawuran ini terus-terusan terjadi, yang beresiko tinggi akan adanya korban jiwa baik dari pelaku tawuran ataupun masyarakat yang melintas.
Dirinya sering beberapa kali bersama dengan perwakilan warga, perangkat RT, Pihak Kecamatan serta Polsek SU I Palembang duduk bersama mencarikan solusi agar aksi tawuran tidak terjadi lagi, dengan mengusulkan mendirikan pos yang dijaga aparat kepolisian.
"Solusinya hanya satu, dirikan pos yang dijaga polisi Polsek SU I di tempat yang sering terjadi aksi tawuran, namun sayangnya hingga saat ini belum direalisasikan," tukasnya.
Sebelumnya, Viral Video Media Sosial (Medsos) dua orang yang diduga masih remaja diduga terlibat saling serang menggunakan senjata tajam jenis parang panjang di Jl KH Azhari Kelurahan 3-4 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I tepatnya tidak jauh dari Klinik Hani Hadi Palembang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: